Soal Geger Kasino, Anggota DPR Bantah Usulkan Tapi Sebut UEA Sebagai Contoh 'Out of the Box'

Selasa, 13 Mei 2025 | 22:24 WIB
Soal Geger Kasino, Anggota DPR Bantah Usulkan Tapi Sebut UEA Sebagai Contoh 'Out of the Box'
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar, Galih Kartasasmita. [Instagram]

Suara.com - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar, Galih Kartasasmita, membantah telah mengusulkan kepada Pemerintah Indonesia untuk membuka kasino.

Hal tersebut disampaikannya terkait pembahasan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP baru.

Galih menegaskan, dalam Rapat Komisi XI DPR RI bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dirinya hanya meminta pemerintah berpikir kreatif terkait PNBP jangan hanya mengandalkan sumber daya alam.

Dalam rapat itu, ia mengaku hanya mencontohkan seperti negara Uni Arab Emirates (UAE) yang berpikir di luar kebiasaan, daripada biasanya, dengan rencana membuka kasino untuk penambahan PNBP.

"Jadi saya tidak pernah mengusulkan (Indonesia membuka kasino). Bahasa saya adalah kita pemerintah bersama KL KL (kementerian lembaga) harus bisa lebih berpikir di luar zona, comfort zone ya, atau out off the box," kata Galih kepada Suara.com, Selasa 13 Mei 2025.

Ia mengemukakan bahwa sejatinya Indonesia bisa memanfaatkan PNBP dari bidang yang lain, seperti pariwisata.

"Yang selama ini (PNBP) selalu sumber daya alam. Ya kita ini kekayaan pariwisata bisa dieksploitasi secara besar besaran bukan hanya Bali ada macam macam," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah harus bergerak dari sumber daya alam ke sumber daya manusia.

Ia kemudian menilai bahwa Asta Cita Presiden Prabowo Subianto sudah benar dengan membuat PNBP dilonggarkan fiskalnya untuk digunakan langsung pembangunan.

Baca Juga: Thailand Mau Legalkan Bisnis Judi, Kasino Terbesar Siap Dibangun

"Nah saya memberikan contoh out off the box seperti apa yaitu negara seperti Uni Arab Emirat atau UAE yang penduduknya juga Islam mayoritas yang sumber daya alam mineral resources-nya juga luar biasa dari oil dan gas tapi mereka sudah mulai gerak dari oil dan gas ke jasa," katanya.

Zona Layanan Khusus

"Nah contohnya adalah mereka bisa membuka zona layanan khusus untuk membangun suatu kasino padahal negara islam, nah itu kurang out off the box apalagi itu maksud saya kemarin adalah itu," imbuhnya.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa dirinya tak pernah meminta Indonesia meniru untuk membuka kasino.

Tapi meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk berpikir kreatif seperti yang dilakukan UAE.

"Saya tidak pernah mengusulkan seperti dalam video itu (medsos)."

"Ya jadi think out off the box mereka berani untuk membuat suatu kawasan khusus tidak boleh ada pemain orang islamnya tidak boleh ada pekerja orang islamnya dan pemasukannya pun untuk dibangun infrastruktur itu kan out off the box sekali. Nah ini maksud saya, saya mendorong pemerintah berpikir secara kreatif," katanya.

Sebelumnya, dalam rapat dengan Dirjen Anggaran Kemenkeu pada 8 Mei 2025 lalu, Galih meminta pemerintah untuk mencari PBNP baru.

"Mungkin, mohon maaf nih, saya bukannya mau apa-apa, tapi UEA kemarin sudah mau jalanin kasino, pak," kata Galih dalam rapat kerja dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan di Komisi XI DPR dikutip dari YouTube TV Parlemen, Senin 12 Mei 2025.

"Coba negara Arab jalanin kasino, itu kan maksudnya mereka kan out of the box gitu lembaga dan kementerian dan lembaganya out of the box.” ujarnya. 

Menurutnya, Indonesia bisa sama kondisinya seperti UAE.

"Sejak pada saat kasus minyak itu mereka kayaknya, aduh kayaknya nggak bisa lagi ini kita berpegangan sama SDA nya, walaupun PNBP terbesarnya masih SDA," katanya.

"Tapi mereka udah nge-slide, Pak dari SDA ke jasa khususnya jasa sosial, dari wisata, dan masukan lainnya,” sambungnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI