Blak-blakan Sebut Mardiono Gagal, Romahurmuziy Dorong PPP Fleksibel Terima Caketum dari Luar

Rabu, 14 Mei 2025 | 23:19 WIB
Blak-blakan Sebut Mardiono Gagal, Romahurmuziy Dorong PPP Fleksibel Terima Caketum dari Luar
Mantan Ketua PPP Romahurmuziy menilai kepemimpinan Plt Ketum Mardiono gagal sehingga tak layak dicalonkan menjadi ketum dalam muktamar partai berlambang kakbah tersebut. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Internal; Sandi Uno, Sekjen Arwani dan Gus Yasin. Dari eksternal; Gus Ipul, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," ungkapnya.

Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa nama-nama yang muncul tersebut pun disebutnya sudah melakukan berbagai strategi dalam kontestasi politik di tingkat partai tersebut.

Plt Ketum PPP Mardiono saat melantik pengurus DPW PPP Sulawesi Tenggara. (Dok. PPP)
Plt Ketum PPP Mardiono. Pada masa kepemimpinannya, PPP dianggap gagal oleh Romahurmuziy. (Dok. PPP)

"Tentu nama-nama yang muncul tingkat agresivitasnya berbeda. Ada yang sudah sosialisasi dengan DPW atau DPC. Ada yang baru sowan para sesepuh ulama. Ada yang sudah konsolidasi. Ada yang sudah niat, kemudian ngerem."

"Bahkan ada yang diunggulkan tapi masih ditunggu kesediannya. Tapi setidaknya komunikasi itu ada. Baik dengan saya sendiri atau dengan pengurus DPP lainnya. Intinya, dinamika menuju muktamar ini menuju satu arah, mencari ketua umum baru," katanya.

Resistensi

Sebelumnya diberitakan, sejumlah perwakilan Dewan Pimpinan Cabang PPP menolak adanya caketum dari luar partai.

Ketua DPC PPP Jakarta Pusat, Dadya Manggala berharap pelaksanaan Muktamar X PPP menghasilkan terpilihnya ketua baru dari kalangan internal.

Ia berharap tak ada sosok luar partai yang justru mendapatkan jalan pintas untuk mengisi kursi pimpinan lewat Muktamar.

Dadya menyebut ada sejumlah elit partai yang kerap melakukan manuver dengan menjual PPP ke pihak luar.

Baca Juga: Dadya Manggala Geram, Sebut Ada Elite PPP Jadi Calo, Dagangkan Partai ke Jenderal dan Menteri

"Kenapa sih para elite ngasong PPP ke mana-mana? Siapa saja dirayu untuk ambil alih PPP. Ada nama Jenderal Dudung, Pak Amran (Mentan), dan beberapa nama lainnya. Seolah-olah PPP ini murah banget," ujar Dadya kepada wartawan, Rabu 15 Mei 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI