Tragedi Ledakan Garut, Puan Maharani: Komisi I DPR Harus Panggil Panglima TNI

Kamis, 15 Mei 2025 | 19:41 WIB
Tragedi Ledakan Garut, Puan Maharani: Komisi I DPR Harus Panggil Panglima TNI
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, harus adanya evaluasi terkait adanya insiden peledakan amunisi kadaluarsa yang menyebabkan 13 orang korban meninggal dunia di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurutnya, adanya warga sipil yang menjadi korban ledakan Garut itu tak boleh terulang.

"Yang pertama jangan sampai terjadi hal seperti itu. Harus dievaluasi kenapa itu terjadi dan lain kali jangan sampai kemudian melibatkan masyarakat sipil," kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Ia pun menyarankan agar Komisi I DPR RI untuk segera memanggil Panglima TNI hingga jajaran terkait soal ledakan amunisi kadaluarsa di Garut.

"Dan Komisi I harus bisa memanggil Panglima, Danrem, dan jajaran pada saat kejadian terlibat dan kemudian bertanggung jawab sehingga terjadi kejadian seperti itu," katanya

Sebelumnya diberitakan, sebuah ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pantai Desa Sagara menyebabkan korban jiwa. 13 nyawa melayang saat peledakan amunisi kadaluarsa milik TNI Angkatan Darat (TNI AD) pada Senin 12 Mei 2025.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyampaikan ungkapan duka cita atas musibah yang menimpa para prajurit dan masyarakat sipil tersebut.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap seluruh korban dalam musibah ini. Para prajurit yang gugur adalah prajurit-prajurit terbaik dengan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas negara,” ujar Wahyu.

Ia juga mengemukakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mengetahui kepastian penyebab terjadinya ledakan tersebut.

Baca Juga: Pertanyakan TNI Jaga Kantor Kejaksaan, Puan Maharani: Jangan sampai Ada Fitnah!

"Saat ini tim kami masih melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti ledakan tersebut," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI