Jambo sendiri merupakan kata yang sering digunakan di Republik Demokratik Kongo. Kata tersebut berasal dari bahasa Swali yang memiliki arti hai atau halo.
Sementara, Papa Indo merupakan sebutan warga bagi tentara pria asal Indonesia. Sedangkan tentara wanita yang ikut dikirim biasanya disapa dengan kata Mama Indo.
Di tengah lemparan senyum kepada warga Pasukan Garuda kembali dihadapkan dengan situasi mencekam. Saat pasukan hendak masuk ke markas, ada kelompok separatis lain yang melakukan penyanderaan.
Komandan pasukan kembali harus membuka ruang diskusi kepada pihak milisi, guna mencegah terjadinya korban dari pasukan. Sementara, pasukan lainnya ikut berjaga memantau situasi dengan cara bertiarap di balik gundukan tanah.
Dalam skenario ini, komandan pasukan bersepakat memberikan sejumlah uang agar para sandera terbebas.
Aksi Demontrasi
Usai dalam skenario sebelumnya pasukan milisi telah mundur, namun tidak membuat pasukan menjadi santai. Tak lama berselang, ada sekelompok warga yang melakukan aksi demonstrasi di depan markas.
Massa melempari petugas menggunakan kantong plastik yang diisi air, sehingga para pasukan yang berupaya menghalau agar massa tidak masuk ke dalam markas, basah kuyup. Meski demikian, Pasukan Garuda tetap memblokade massa agar tidak masuk ke dalam markas.
Tak lama berselang, terdengar suara berondongan senjata. Petugas yang ada di menara pantaupun menekan alarm. Bunyi tersebut sebagai tanda peringatan kepada para prajurit yang ada di dalam markas. Sekejap semua aktivitas mereka tinggalkan.
Baca Juga: Wabah Misterius Tewaskan 50 Orang di Kongo, Gara-gara Kelelawar?
Helm yang sebelumnya ditaruh, kembali dikenakan. Senjata laras panjang pun kembali diletakan di depan dada mereka.