Suara.com - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD berharap dalam waktu dekat akan terungkap nama-nama besar yang membekingi operasi tambang ilegal.
Hal itu disampaikan Mahfud MD merujuk pada pidato Presiden Prabowo Subianto sat sidang tahunan MPR yang secara tegas akan menyikat mafia tambang, meski mereka jenderal Polri maupun TNI.
"Tentu saja berharap dalam waktu dekat, segera ditindak semua mafia-mafia itu," kata Mahfud dikutip Suara.com dari channel You Tube miliknya Mahfud MD Official, Rabu (20/8/2025).
Mahfud memandang bahwa pidato Prabowo yang menyinggung soal beking tambang ilegal, merupakan pengakuan negara terkait banyaknya mafia yang membeking pertambangan hingga perkebunan di Indonesia.
"Artinya apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo itu pengakuan secara kenegaraan bahwa banyak bakingan-bankingan di negara ini," ujar Mahfud.
Dia pun merasa bersyukur ketika Prabowo menyinggung adanya dugaan keterlibatan para jenderal yang membekingi pertambangan ilegal.
"Kalau dikatakan bahwa itu ada jenderal-jenderal, Alhamdulillah Pak Pak Prabowo tahu itu. Karena kita juga kan sering melihat itu," ujar Mahfud.
"Ketika suatu kasus mau diselesaikan itu yang masuk di situ sebagai baking-nya sehingga sulit sekali diselesaikan. Di situ ada perwira tinggi, ada jenderal entah polisi yang bekerjasama dengan pemda," Mahfud menambahkan.

Sebagaimana diketahui dalam pidatonya, Prabowo menegaskan tak takut untuk menyikat jenderal Polri hingga TNI yang terlibat dalam mafia tambang ilegal.
Baca Juga: Pidato Kenegaraan Prabowo Dinilai Kontradiktif: Ekonomi Melesat, Lingkungan Terpuruk
"Saya beri peringatan, baik jenderal dari TNI atau jenderal dari polisi, atau mantan jenderal, tidak ada alasan. Kami akan bertindak atas nama rakyat,”kata Prabowo.
Hal itu ditegaskannya merujuk pada keberadaan 1.063 tamban ilegal yang berpotensi mengakibatkan kerugian negara Rp 300 triliun.
Ditegaskannya, jika para petinggi TNI dan Polri masih berani menjadi beking tambang ilegal, Prabowo tak segan memerintah Kapolri dan Panglima TNI menindaknya.
"Nanti saya bilang ke panglima dan Kapolri, kalau anda mau ke provinsi ini, pakai pasukan dari provinsi lain, jangan-jangan ada anak buahmu di kebun-kebun itu,” tegasnya.