Rosan menekankan bahwa aksi premanisme berdampak buruk terhadap iklim investasi di Indonesia. Menurutnya, kepercayaan investor dapat goyah bila gangguan seperti ini terus dibiarkan tanpa penanganan.
"Karena ini (premanisme ormas) memberikan dampak yang negatif ya terhadap investasi yang masuk. Jadi, kami pun benar-benar memantau langsung," tegasnya.
Tidak berhenti di level pusat, Rosan menyebut koordinasi juga dilakukan secara aktif hingga ke tingkat daerah. Ia telah menginstruksikan tim Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk bekerja sama dengan aparat penegak hukum di berbagai level, dari Polda hingga Polsek, demi memastikan ketertiban di wilayah-wilayah proyek investasi.
"Kami sudah berkoordinasi (dengan aparat penegak hukum) untuk memastikan hal-hal ini tidak boleh terjadi lagi," imbuh dia.