Siap 100 Persen
Sementara itu Menteri Dikdasmen Abdul Mu'ti sebelumnya telah menyatakan bahwa seluruh persiapan teknis kurikulum AI dan coding telah selesai 100 persen.
Bahkan, naskah akademiknya juga telah selesai diuji publik di Australia.
Hanya saja pihaknya masih perlu menunggu untuk menerbitan Peraturan Menteri Dikdasmen setelah Kementerian Hukum memberikan hasil analisis mengenai keselerasan kurikulum dengan aspek hukum.
Dia menargetkan tahap terakhir kurikulum AI selesai sebelum tahun ajaran baru dimulai pada Juli mendatang.
Mu'ti berujar penerapan mata pelajaran itu akan dilakukan secara bertahap beriringan dengan pelatihan calon tenaga pengajar.
Sebelumnya diberitakan, Kemdikdasmen memastikan mata pelajaran coding dan AI akan masuk dalam tambahan pembelajaran mulai tahun ajaran 2025/2026.

Kebijakan yang terdengar sepihak ini muncul menimbulkan polemik di publik.
Padahal, masih banyak persoalan pendidikan mendasar yang hingga kini membutuhkan perhatian khusus, semisal rendahnya tingkat literasi yang terkait melek huruf.
Baca Juga: Bawa Isu Stunting ke Forum Internasional, Pratikno Ajak Dunia Dukung Pembangunan Manusia di RI
Menurut data World Population Review 2024, dari 184 negara, tingkat literasi terkait melek huruf di Indonesia menempati posisi ke-86.