Tak Bisa Batalkan Orderan saat Demo, Ojol Bongkar Pesan dari Aplikator: Bukti Mereka Takut!

Selasa, 20 Mei 2025 | 16:06 WIB
Tak Bisa Batalkan Orderan saat Demo, Ojol Bongkar Pesan dari Aplikator: Bukti Mereka Takut!
Massa pengemudi ojek online atau ojek daring berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah seorang ojek online (ojol) menginfokan adanya pemberitahuan mendadak dari pihak perusahaan penyedia aplikasi alias aplikator di tengah berlangsungnya aksi unjuk rasa para ojol di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Driver ojol itu menyebut pesan itu disampaikan melalui aplikasi pengemudi para driver.

Isi pesannya adalah memberitahukan mengenai adanya kebijakan tak bisa membatalkan pesanan oleh para driver.

Namun, ia tak menyebut rinci aplikator mana yang mengirimkan pesan tersebut.

"Semuanya ojol coba cek aplikasi kalian. Ini ada pesan dari aplikator," ujar ojol itu.

Penampakan sejumlah elemen komunitas ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat (Jakarta Pusat) pada Selasa (20/5/2025). (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Penampakan sejumlah elemen komunitas ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat (Jakarta Pusat) pada Selasa (20/5/2025). (Suara.com/Fakhri Fuadi)

"Sehubungan dengan adanya aksi penyampaian pendapat di kawasan Kantor Kementerian Perhubungan, maka disampaikan pembatalan pesanan hari ini tidak berlaku," lanjut ojol itu sambil membacakan isi pesan di ponselnya.

Ojol itu menganggap kebijakan ini sebagai bentuk ketakutan dari pihak aplikator atas aksi kali ini.

Ia menganggap unjuk rasa ini belum seberapa karena masih banyak pengemudi lain yang belum terlibat.

"Baru begini aja udah takut, udah panik. Gimana kita turun-in semuanya," ungkapnya.

Baca Juga: Ajak Anak-Istri Nonton Demo di DPR, Sopir Ojol Diusir Polisi: Sana, Jangan di Sini!

Ia pun kembali menuntut pihak aplikator untuk memenuhi permintaan massa aksi menurunkan potongan biaya aplikasi para ojol menjadi 10 persen.

"Makanya potongan aplikasi 10 persen ini harga mati," pungkasnya.

Menyemut di Patung Kuda

Diketahui, massa driver ojol hari ini menggelar aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya, aksi demonstrasi ojol digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus). 

Demonstrasi para driver ojol ini berimbas pada lalu lintas sekitar yang lumpuh karena adanya penutupan jalan. 

Pantauan Suara.com di lokasi, massa yang mengenakan atribut ojol dari berbagai aplikator berkumpul di depan Patung Kuda dan Gedung Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan. Lokasi demo massa ojol itu merupakan ring satu atau kawasan yang dekat di Istana Kepresidenan. 

Para pendemo dari abang ojol itu jug tampak membawa berbagai atribut aksi seperti bendera, spanduk, poster, hingga mobil komando.

Kedatangan massa pendemo dari driver ojol itu terlihat terbagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama sudah berkumpul sejak pukul 12.00 WIB di depan Patung Kuda, Jakpus.

Ilustrasi Aksi massa pengemudi ojek online atau ojek saat berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta beberapa waktu lalu. Pengemudi ojol akan kembali menyuarakan aspirasinya, Selasa 20 Mei 2025. [Suara.com/Alfian Winanto]
Ilustrasi--Aksi massa pengemudi ojek online atau ojek saat berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta beberapa waktu lalu. Pengemudi ojol akan kembali menyuarakan aspirasinya, Selasa 20 Mei 2025. [Suara.com/Alfian Winanto]

Kemudian, massa gelombang kedua berjalan dari Jalan Kebon Sirih sambil dikawal petugas kepolisian.

Mereka kemudian ditempatkan di depan Gedung Kementerian ESDM untuk melakukan unjuk rasa.

"Ojol bersatu tak bisa dikalahkan," pekik salah satu orator dari atas mobil komando.

Tuntutan Massa Ojol

Dalam aksi kali ini, massa ojol menuntut penurunan potongan biaya aplikasi menjadi 10 persen.

Salah satu orator dari atas mobil komando merasa selama ini dipermainkan oleh perusahaan penyedia aplikasi alias aplikator. Sebab, potongan biaya aplikasi yang diterapkan aplikator adalah 20 persen.

"Potongan biaya aplikasi 10 persen ini harga mati. Aplikator sudah seenaknya selama ini. Kita harus lawan," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Massa pengemudi ojek online atau ojek daring berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
ILUSTRASI--Massa pengemudi ojek online atau ojek daring berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Salah satu ojol bernama Bakti menyebut dalam pelaksanaannya pihak aplikator kerap memotong biaya lebih dari 20 persen.

Belum lagi ada program lainnya seperti hemat, aceng, slot yang membuat pendapatan ojol makin merosot.

"Kenanya bisa lebih dari 20 persen. Bayang-in aja kita kenanya berapa. Kalau saya lihat itu sebulan bisa sampai Rp800 ribu potongan kita," ucap Bakti.

Bakti menilai konsumen sudah membayar cukup mahal untuk menggunakan layanan ojol.

Karena itu, potongan biaya aplikasi ini disarankannya tak dibebankan pada konsumen.

"Saya pernah ngobrol sama costumer dia bilang 'saya udah bayar segini padahal'. Kan dia dah bayar gede. Kita dapatnya cuma berapa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI