Kemenkes Kembali Diprotes, Kini Ratusan Guru Besar FK Seluruh Indonesia Soroti Kebijakan Kesehatan

Selasa, 20 Mei 2025 | 21:21 WIB
Kemenkes Kembali Diprotes, Kini Ratusan Guru Besar FK Seluruh Indonesia Soroti Kebijakan Kesehatan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dalam beberapa waktu terakhir kebijakan Kemenkes mendapat sorotan dari akademisi fakultas kedokteran. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Haerani menilai bahwa sikap menyalahkan pihak medis secara terbuka dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan publik.

Selain menciptakan polarisasi, narasi tersebut juga berpotensi merusak iklim kolaborasi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor kesehatan.

Sebelumnya, Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam menyebut Kemenkes terlalu sering melakukan framing negatif atau citra yang buruk terhadap pendidikan kedokteran.

Framing negatif yang terjadi menyoroti berbagai hal, mulai dari bullying hingga isu biaya pendidikan kedokteran.

"Framing yang selalu dibuat terkait bullying, misalnya berita tiga tahun lalu, diangkat lagi. Belum lagi sebutan PPDS yang terkesan hanya bisa untuk orang kaya saja, padahal kita semua di sini yang duduk di depan, dengan latar belakang pekerjaan orang tua macam-macam, tidak ada yang dari profesor, anak dokter," kata Ari dalam konferensi pers di Aula kampus FKUI, Salemba, Jakarta, Jumat 16 Mei 2025.

Ia mengatakan bahwa di FKUI, mahasiswa kedokteran dengan latar belakang dari keluarga dokter hanya sedikit. Bahkan, jumlahnya tidak sampai 10 persen. Karena itu, dia heran kalau saat ini muncul anggapan sentimen bila ada anak dokter yang ingin melanjutkan karir seperti orangtuanya.

Sehingga, Ari menekankan, tidak ada perlakuan khusus dan istimewa yang diberikan selama program pendidikan berlangsung.

"Jadi intinya pernyataan yang sama diulang terus, mohon maaf, seperti kaset berputar saja," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menekankan kalau pihaknya tidak pernah bermaksud menimbulkan kesan negatif terhadap profesi dokter maupun tenaga kesehatan lainnya.

Baca Juga: Puluhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas Demo Menteri Kesehatan

"Penjelasan yang disampaikan selama ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta di lapangan, khususnya terkait proses pendidikan dokter spesialis, demi melindungi peserta didik dari praktik perundungan/kekerasan yang tidak sejalan dengan semangat profesionalisme," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI