Ia mengklaim, hampir seluruh DPW dan DPC sangat setuju dengan pernyataannya tersebut.
Untuk itu, kata dia, PPP harus fleksibel dalam membuka diri cari calon ketua umum dari eksternal partai.

"PPP harus fleksibel. Di samping internal, PPP harus membuka diri untuk sourcing caketum dari luar partai. Tidak perlu kaku memegangi AD/ART yang mensyaratkan caketum harus pernah duduk 1 periode kepengurusan sebagai pengurus harian dpp atau ketua majelis," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa persyaratan untuk menjadi caketum harus menerima masukan peserta muktamar mayoritas, apabila memang akan diubah.
"Karena AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas. Dan berlaku seketika di Muktamar," sambungnya.
Rommy pun mendorong sebanyak-banyaknya figur menjadi calon ketua umum PPP.
"Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai. Karena PPP butuh energi baru. Energi besar. Bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat. Mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029," katanya.
Di sisi lain, Rommy menyampaikan, kekinian sudah 8 nama sebagai kandidat caketum PPP diantaranya 3 dari internal dan 5 dari eksternal.
"Internal, Sandi Uno, Sekjen Arwani dan Gus Yasin. Dari Eksternal, Gus Ipul, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto," ungkapnya.
Baca Juga: Tegas Gus Ipul Tolak Jadi Caketum PPP: Saya Ndak Minat