CEK FAKTA: Benarkah MBG Terkontaminasi Bangkai Ular?

Denada S Putri Suara.Com
Rabu, 21 Mei 2025 | 18:02 WIB
CEK FAKTA: Benarkah MBG Terkontaminasi Bangkai Ular?
CEK FAKTA: Benarkah MBG Terkontaminasi Bangkai Ular?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar kabar menyesatkan soal menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terkontaminasi bangkai ular. Kabar itu beredar di media sosial (Medsos) Instagram.

Akun dengan nama duniahariii17, pada Sabtu, 3 Mei 2025 membagikan foto anak berseragam sekolah dasar (SD) yang sedang menyantap makanan di kelas.

Terdapat narasi diberikan. Berikut narasinya:

Waduh! Ratusan Siswa Sekolah Sakit Setelah Menyantap MBG Terkontaminasi Bangkai Ular

Melansir dari TurnBackHoax.id, foto dan narasi serupa juga dibagikan ulang oleh akun Facebook “Cerita Bagus” pada Senin, 5 Mei 2025, disertai takarir:

Jangan sampai ada korban jiwa  . . . . #mbg #makangratis #sekolahviral #muridviral

Hingga Rabu (21/5/2025) unggahan akun Instagram “duniahariini17” telah disukai oleh hampir 900 pengguna dan menuai 100-an komentar, mayoritas mempercayai informasi tersebut.

TurnBackHoax menelusuri foto “anak sekolah berseragam SD yang sedang menyantap makanan di kelas” tersebut dengan Google Lens.

Penelusuran teratas mengarah ke unggahan berita.depok.go.id (portal berita resmi Pemerintah Depok) berjudul “18 Ribu Siswa di Kota Depok Dapat Makan Bergizi Gratis Perdana” yang tayang Januari 2025.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Cina Akan Bangun Pangkalan Militer di Indonesia?

Untuk diketahui, foto tersebut merupakan dokumentasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok yang diambil di SDN 5 Cilangkap, Kecamatan Tapos.

Tidak disebutkan adanya kasus ratusan siswa sekolah sakit setelah menyantap MBG yang terkontaminasi bangkai ular.

Agar mencari sumber klaim yang valid, sumber dari media ini juga memasukkan kata kunci “siswa sekolah sakit setelah menyantap MBG terkontaminasi bangkai ular” ke kolom pencarian Google.

Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan dari media lain dengan judul “Temuan Mengejutkan di Menu Makan Gratis Siswa India yang Keracunan” tayang Kamis, 8 Mei 2025.

Sekedar informasi, terdapat temuan bangkai ular pada menu makan siang gratis di sekolah negeri kawasan Mokama, Bihar, India.

Lebih dari seratus anak jatuh sakit setelah menyantap makanan tersebut.

Peristiwa itu juga dilaporkan oleh media internasional nbcnews.com pada Jumat, 2 Mei 2025.

Penggunaan singkatan “MBG” dalam judul tersebut tanpa penjelasan konteks dan lokasi kejadian menyesatkan pembaca, karena “MBG” sering diasosiasikan dengan program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah Indonesia. 

Bisa disimpulkan, unggahan berisi klaim “makanan MBG di Indonesia terkontaminasi bangkai ular di Indonesia” merupakan konten dengan koneksi yang menyesatkan (misleading content).

MBG: Strategi Pemerintah Atasi Stunting dan Gizi Buruk Anak

Program MBG di Indonesia merujuk pada Program Makan Bergizi Gratis. Ini adalah inisiatif unggulan yang digagas pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai program MBG

Tujuan Utama

  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui penguatan gizi, terutama pada anak-anak.
  • Mengatasi masalah gizi buruk dan stunting (kekerdilan) yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia.
  • Memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi harian masyarakat, khususnya balita, anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).
  • Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penyediaan makanan bergizi di sekolah.

Sasaran Penerima

  • Anak-anak sekolah (jenjang PAUD, SD, SMP, SMA sederajat)
  • Santri di pesantren
  • Anak balita (usia di bawah 5 tahun)
  • Ibu hamil dan menyusui (terutama dengan risiko anak stunting)

Mekanisme Pelaksanaan

  • Penyediaan makanan bergizi satu kali per hari yang dirancang untuk memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian, sesuai prinsip "Isi Piringku" (keseimbangan karbohidrat, protein, sayuran, dan buah).
  • Distribusi makanan dilakukan di sekolah, pesantren, dan juga bantuan gizi untuk kelompok rentan.
  • Program ini direncanakan akan menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara bertahap, termasuk daerah terpencil.
  • Pemerintah juga berencana membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kualitas nutrisi yang tinggi dan pengawasan ketat terhadap makanan yang didistribusikan.

Dampak Strategis yang Diharapkan

  • Kesehatan: Menurunkan prevalensi stunting dan malnutrisi.
  • Pendidikan: Meningkatkan kemampuan kognitif dan prestasi belajar anak.
  • Ekonomi: Berpotensi memberdayakan UMKM lokal dan menggerakkan ekonomi daerah melalui pengadaan bahan pangan.
  • Pemerataan Pembangunan: Memastikan akses gizi merata di seluruh Indonesia.

Program ini telah mulai diuji coba dan diimplementasikan secara bertahap di berbagai daerah di Indonesia sejak awal tahun 2025.

Pemerintah terus berupaya menyusun peraturan dan memastikan kesiapan infrastruktur serta sumber daya untuk mencapai target cakupan yang luas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI