Resmikan Transjabodetabek PIK 2-Blok M, Pramono Yakin Penggunanya Banyak

Kamis, 22 Mei 2025 | 11:43 WIB
Resmikan Transjabodetabek PIK 2-Blok M, Pramono Yakin Penggunanya Banyak
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah meresmikan rute baru Transjabodetabek T31 Pantai Indah Kapuk (PIK) 2-Blok M pada Kamis (22/5/2025). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan rute baru Transjabodetabek T31 Pantai Indah Kapuk (PIK) 2-Blok M pada Kamis (22/5/2025).

Rute yang menghubungkan Banten dengan Jakarta ini diyakini bakal diminati para pelanggan Transjakarta.

Peresmian dilakukan Pramono bersama dengan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah di kawasan PIK 2.

“Bismillahirrahmanirrahim, hari ini, Kamis, 22 Mei 2025, rute Transjabodetabek PIK 2–Blok M, secara resmi kita buka dan beroperasi,” ujar Pramono.

Pramono menyebut tingginya mobilitas di kawasan PIK 1 dan PIK 2 menjadikan rute baru ini akan diminati masyarakat dan wisatawan.

“Pergerakan manusia di PIK 1 dan PIK 2 sangat tinggi, bahkan hingga April sudah mencapai 1,4 juta pengunjung,” ungkap Pramono.

Trayek T31 memiliki panjang lintasan 72,8 kilometer dan melewati 24 titik halte—11 di wilayah DKI Jakarta dan 13 di Provinsi Banten.

Pramono menganggap rute ini tidak hanya memperluas konektivitas, tapi juga menjadi simbol kerja sama antara dua provinsi dalam memperkuat sistem transportasi lintas wilayah.

“Ini adalah bentuk sinergi nyata antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Banten untuk membuka akses dan memperkuat konektivitas kawasan,” ucap Pramono.

Baca Juga: Pernah Diadukan ke Jokowi, Pramono Ungkap Penyebab Planetarium Tak Kunjung Beroperasi Sejak 2021

Untuk memudahkan akses warga, trayek ini juga akan didukung oleh layanan feeder dari kawasan pemukiman sekitar PIK 2 menuju halte utama.

Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyoroti dua rute Transjabodetabek yang lebih dulu diluncurkan, yakni Alam Sutera–Blok M.

Trayek ini dianggapnya berhasil katena mampu menarik 4.500 penumpang per hari di akhir pekan. Rute baru lain yakni Bekasi–Cawang juga memiliki rata-rata 1.500 penumpang harian.

“Ini membuktikan bahwa rute-rute yang kami buka menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Animonya tinggi, dan ini jadi dasar kami memperluas jangkauan,” jelas dia.

Sebagai bagian dari ekspansi sistem Transjabodetabek, Pemprov DKI Jakarta juga tengah menyiapkan trayek baru yang menghubungkan Depok ke Cawang, Kuningan, dan Lebak Bulus, serta dari Bekasi ke Kuningan.

Kebijakan ini ditujukan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di kawasan penyangga seperti Depok, Bogor, dan Bekasi.

“Kalau kita serius ingin mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, maka konektivitas harus jadi prioritas utama,” pungkas Pramono.

Wacana Kenaikan Tarif

Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali membuka wacana soal penyesuaian tarif layanan Transjakarta.

Isu ini sempat mencuat tahun lalu ketika Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengusulkannya lewat survei di media sosial.

Bus Transjakarta transit di Halte Senayan, Jakarta, Rabu (12/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Muncul wacana kenaikan tarif bus Transjakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengungkapkan bahwa tarif Transjakarta tak pernah mengalami perubahan sejak tahun 2007. Padahal, kata dia, upah minimum provinsi (UMP) Jakarta sudah meningkat jauh dalam kurun waktu tersebut.

"Satu kata kuncinya adalah pada tahun 2005, UMP Jakarta itu masih sekitar Rp800.000, tarif Rp3.500. Saat ini UMP-nya berapa? Tarif masih Rp3.500 ya, barangkali demikian," ujar Syafrin kepada wartawan di Balai Kota, Senin (28/4/2025).

Syafrin menyebut, wacana penyesuaian tarif ini sebenarnya bukan hal baru.

Pembahasannya, menurut dia, sudah berlangsung cukup lama namun belum menemukan keputusan final. Ia berharap ada diskusi lebih mendalam ke depan.

"Seperti kita ketahui tarif Jakarta tarif Rp3.500 per penumpang ini berlaku sejak tahun 2005, 20 tahun yang lalu dan rencana penyesuaian ini sudah cukup lama direncanakan," lanjut Syafrin.

"Dan kami harapkan bahwa terkait tarif ini juga bisa kita detailkan pembahasannya untuk mendapatkan persetujuan tentu semua aspek yang berpengaruh," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI