Jika Betul Ditunjuk Prabowo jadi Dirjen Bea Cukai, TNI Siap Proses Pengunduran Diri Letjen Djaka

Kamis, 22 Mei 2025 | 17:42 WIB
Jika Betul Ditunjuk Prabowo jadi Dirjen Bea Cukai, TNI Siap Proses Pengunduran Diri Letjen Djaka
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/4/2024). ANTARA/Ilham Kausar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi memastikan pengunduran diri Letjen Djaka Budi Utama segera diproses, bila memang benar Djaka akan dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Kristomei menegaskan Djaka yang kini menjabat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) akan pensiun dari dinas militer, seiring pengangkatannya senagai Dirjen Bea Cukai.

"Kalau memang betul diangkat, tentu akan segera berproses pengunduran diri/pensiun dini," kata Kristomei kepada Suara.com pada Kamis (22/5/2025).

Kristomei menegaskan perintah Panglima TNI perihal Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI. Diketahui undang-undang tersebut mengatur jabatan sipil yang boleh diisi militer aktif.

Letjen Djaka Budi Utama (Antara)
Letjen Djaka Budi Utama (Antara)

Sementara, posisi Dirjen Bea Cukai di Kemenkeu di luar kementerian/lembaga yang diperbolehkan dalam aturan.

"Perintah Panglima TNI, agar disesuaikan dengan amanat UU TNI Nomor 3 Tahun 2025, terutama pasal 47, semua prajurit aktif yang akan menduduki jabatan di luar 14 kementerian/lembaga yang diperbolehkan, prajurit TNI tersebut harus mengundurkan diri dari kedinasan sebagai prajurit aktif/pensiun dini," kata Kristomei.

Prabowo Tunjuk Bimo dan Djaka

Bimo Wijayanto membenarkan dirinya bersama Letnan Jenderal Djaka Budi Utama diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk bertugas di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tetapi, Bimo belum merinci jabatan apa yang akan diberikan.

Sebelumnya, nama Bimo dan Djaka ramai jadi perbincangkan. Bimo diproyeksikan menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak). Sedangkan, Djaka diisukan bakal mengisi kursi Direktur Jenderal Bea Cukai.

Baca Juga: Prabowo Teken Perpres, Jaksa Resmi Dapat Bekingan TNI-Polri: Harus Bebas Intimidasi Siapa Pun!

Diketahui siang ini, Prabowo memanggil Bimo ke Istana Kepresidenan Jakarta. Usai sekitar dua jam pertemuan, Bimo membeberkan apa yang menjadi permintaan Prabowo kepadanya.

"Hari ini saya dengan pak Letjen Djaka Budi Utama dipanggil oleh Bapak Presiden. Beliau memberikan banyak arahan, beliau menegaskan komitmen beliau untuk memperbaiki sistem perpajakan Indonesia supaya lebih akuntabel, lebih berintegritas, lebih independen untuk mengamankan program-program nasional beliau, khususnya dari sisi penerimaan negara," tutur Bimo di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Bimo menegaskan bahwa Prabowo memberikan mandat kepada ia dan Djaka untuk bergabung di Kementerian Keuangan.

Presiden Prabowo Subianto. (ist)
Presiden Prabowo Subianto. (ist)

"Saya diberikan mandat nanti sesuai dengan arahan Menteri Keuangan, akan bergabung dengan Kementerian Keuangan, begitu juga dengan Letjen Djaka," kata Bimo.

Sementara itu berkaitan posisi apa yang akan diberikan, Bimo belum menegaskan. Kendati demokian ia menyinggung bahwa Prabowo memberikan arahan ihwal penguatan di Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan.

"Saya belum bisa memberikan ke publik, saya harus berkonsultasi dengan Menteri Keuangan. Tapi memang ada beberapa hal yang diberikan arahan kuat oleh Bapak Presiden untuk melakukan hal-hal yang memang diperlukan untuk membuat martabat Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk bisa lebih kuat dalam mengamankan penerimaan negara," tutur Bimo.

Bimo juga belum membeberkan ihwal Djaka yang diproyeksikan menjadi Dirjen Bea Cukai. Ia meminta awak media menunggu pengumuman lebih lanjut.

"Nanti pengumuman resminya ditunggu saja dari Kementerian Keuangan," kata Bimo.

Bimo mengakui ia bersama Djaka sudah bertemu dan berkoordinasi langsung dengan Sri Mulyani.

"Sudah Minggu lalu," kata Bimo.

Sementara itu, terkait kapan pelantikan, Bimo menyeahkan lebih lanjut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Secepatnya. Mungkin minggu ini, mungkin, mungkin," kata Bimo.

Adapun diakui Bimo dirinya sudah diundang ke Iatana sejak Maret tahun ini terkait proyeksi menjasi dirjen.

"Pemberitahuannya saya diundang ke Istana untuk asesmen lah, itu 20 Maret," kata Bimo.

Singgung Coretax

Bimo mengakui bahwa Coretax ikut menjadi pembahasan dalam pertemuan dengan Prabowo di Istana. Kepala negara menekankan ada pembenahan.

"Pembenahannya supaya bisa memberikan kepastian pelayanan kepada wajib pajak," kata Bimo.

Sementara itu ditanya mengenai target khusus dari Prabowo, Bimo belum membeberkan detail.

"Saya belum bisa memberikan, tapi niatnya memang untuk mempercepat akselerasi dari pembenahan dan penyempurnaan Coretax, soal target dan segala macam saya harus lapor kepada ibu menteri," kata Bimo

Datang ke Istana

Presiden Prabowo Subianto memanggil Bimo Wijayanto ke Istana Kepresidenan Jakarta. Pemanggilan alumsi SMA Taruna Nusantara itu ke Istana di tengah buah pembicaraan Bimo menjadi kandidat kuat untuk menduduki kursi panas Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak).

Bimo tiba di komplek Istana Kepresidenan, Selasa siang. Ia datang dengan mengenakan batik lengam panjang.

Bimo belum membeberkan apa tujuan kepala negara memanggil disirinya ke Istana.

"Ya ditunggu saja. Ini dipanggil," kata Bimo, Selasa (20/5/2025).

Sementara itu ditanya apakah kehadirannya di Istana dalam rangka penunjukkan dirinya menggantikan Suryo Utomo di kursi Dirjen Pajak, Bimo belum menjawab lugas.

"Tunggu saja. Tunggu saja," kata Bimo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI