Mufti PDIP 'Sentil' Dirut PLN Soal Potensi Kenaikan Tarif Listrik: Jangan Bohongi Rakyat Terus Pak

Kamis, 22 Mei 2025 | 18:43 WIB
Mufti PDIP 'Sentil' Dirut PLN Soal Potensi Kenaikan Tarif Listrik: Jangan Bohongi Rakyat Terus Pak
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi PDIP Mufti Anam. (Tangkapan Layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Mufti Anam mendesak agar Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo memberikan penjelasan sejelas-jelasnya soal tarif dasar listrik (TDL), apakah akan ada kenaikan atau tidak.

Sebab, kata dia, kekinian masyarakat resah akan kabar bakal ada kenaikan tarif dasar listrik.

Hal itu disampaikan Mufti dalam rapat Komisi VI DPR bersama Dirut Pertamina dan Dirut PLN di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2025).

"Kemudian soal PLN, hari ini Pak Darmawan, rakyat kira ini bingung hari ini pak. Setiap hari mereka deg-degan bahkan jantungan, mereka merasa listrik tiap hari naik pak, begitu. Apalagi setelah program diskon. Setelah program diskon selesai, kemudian rakyat kita merasakan bahwa listrik naik dengan sangat fantastis 30-50 persen. Tapi kami lihat kami tanya penjelasan dari PLN apa? 'Tidak, tidak pernah naik'," kata Mufti.

Ia meminta PLN jangan sampai membohongi rakyat soal tarif listrik.

"Maka kami ingin jelaskan di tempat ini betul tidak listrik tuh naik atau tidak? Jangan bohongin rakyat kami terus-terusan pak," katanya.

"Kalau tidak naik nyatanya bukan satu dua orang pak, ribuan puluhan ribu rakyat kita yang merasakan bahwa ini naik. Maka tolong tanyakan kepada tim di bawah, itu betul gak naik atau tidak agar kita sama-sama jujur lah pak rakyat sama rakyat," sambungnya.

Ia menambahkan, PLN jangan mengemas informasi soal diskon tarif listrik seolah hal itu menandakan tak ada kenaikan.

"Maka harapan kami ini perlu penjelasan dari bapak karena saya ini kadang mikir pak PLN ini sebenarnya perusahaan negara yang melindungi rakyat atau merampok duit dari rakyat," ujarnya.

Baca Juga: Mufti Anam Geram Budi Arie Batalkan Rapat dengan Komisi VI DPR Hari Ini: Jangan Lihat Baju Kami PDIP

"Mohon maaf naik 5.000, 10.000 itu mohon maaf Pak rakyat kami 1.000 rupiah aja kadang gak pegang pak. Mari sekali kali gunakan akal sehat kita hati nurani kita untuk memastikan setidaknya jujur lah sama rakyat ini," sambungnya.

Di sisi lain, Mufti juga menyoroti soal sering padamnya listrik di sejumlah daerah.

"Njenengan (Anda) tahu pak kalau listrik hidup mati itu mereka punya usaha seperti kulkas, UMKM-UMKM itu mati dan kemudian rusak dan juga menurunkan produktivitas mereka. Maka kami pengen tanyakan kepada panjenengan UMKM kita yang kulkasnya rusak dan produktivitasnya menurun, ada ga kompensasi dari PLN untuk mengganti itu. Maka harapannya perlu ada kompensasi agar rakyat kita juga untuk beli kulkas itu juga perlu berjibaku dengan keringat gitu pak," pungkasnya.

Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen

Di sisi lain, PT PLN (Persero) menghadirkan promo tambah daya listrik dengan potongan biaya sebesar 50 persen dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, dan berlaku pada periode 10–23 Mei 2025.

“Mengusung semangat Hari Kebangkitan Nasional, program promo tambah daya Bangkit Lebih Terang dihadirkan untuk memberikan pengalaman penggunaan listrik yang lebih nyaman melalui kemudahan tambah daya,” ujar Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Sri Mulyanti, sebagaimana dilansir Antara, Senin (12/5/2025) lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI