Prabowo Apresiasi China yang Konsisten Dukung Negara Berkembang Lawan Imperialisme dan Kolonialisme

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 24 Mei 2025 | 23:23 WIB
Prabowo Apresiasi China yang Konsisten Dukung Negara Berkembang Lawan Imperialisme dan Kolonialisme
Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di hadapan Perdana Menteri China, Li Qiang dalam agenda Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Dalam pertemuan tersebut dihadiri juga oleh pelaku usaha kedua negara. [ANTARA/Mentari Dwi Gayati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah China atas konsistensinya dalam mendukung negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu 24 Mei 2025.

“Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya kepada Republik Rakyat Tiongkok yang telah konsisten membela kepentingan negara-negara yang sedang membangun, the developing countries, konsisten melawan penindasan, melawan imperialisme, melawan kolonialisme, melawan apartheid," kata Presiden Prabowo di hadapan Perdana Menteri China Li Qiang dan para pelaku usaha dari kedua negara seperti dilansir Antara.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjalin kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan China, bukan hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam semangat solidaritas dan persahabatan lintas sektor.

Menurutnya, konsistensi China dalam mendukung perjuangan negara tertindas, bahkan sejak sebelum menjadi kekuatan ekonomi besar seperti sekarang, adalah hal yang patut dihargai.

"Hubungan dagang, investasi, dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, sejahtera, dan ramah lingkungan bagi kedua bangsa kita," tambahnya.

Dalam forum tersebut, Prabowo juga menyinggung sejumlah proyek strategis yang telah berjalan berkat kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal China.

Beberapa di antaranya yaitu proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pengembangan kawasan industri, serta hilirisasi sumber daya alam seperti nikel.

Proyek-proyek itu, menurut Prabowo, telah memperkuat fondasi ekonomi nasional, sekaligus menjadi bukti bahwa hubungan kedua negara memiliki dampak konkret bagi kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Prabowo Puji China di Depan Li Qiang: Mitra Dagang Terbesar, Banyak Bantu Bangun RI

"Saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar," ujar Prabowo.

Presiden Prabowo mengutip data perdagangan kedua negara yang kini mencapai lebih dari USD 130 miliar per tahun.

Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pengusaha China atas kontribusinya dalam penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, serta pembangunan kepercayaan di dunia usaha Indonesia.

“Saya telah berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh dari dunia usaha Tiongkok. Saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kepentingan-kepentingan kita,” tuturnya.

Kehadiran Perdana Menteri China Li Qiang di Jakarta sendiri merupakan bagian dari kunjungan resmi selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Mei 2025.

Li Qiang dijadwalkan bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara pada Minggu 25 Mei 2025, yang akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral dan jamuan makan siang resmi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam pernyataannya di Beijing menyebut, kunjungan ini menjadi momen untuk memperkuat kerja sama strategis menyeluruh antara kedua negara.

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, di Balai besar Rakyat Beijing, China, beberapa waktu lalu. [Antara/Desca Lidya Natalia]
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, di Balai besar Rakyat Beijing, China, beberapa waktu lalu. [Antara/Desca Lidya Natalia]

Lima pilar utama kerja sama yang ingin diperkuat meliputi bidang politik, ekonomi, maritim, budaya, dan keamanan.

Dengan hubungan yang semakin erat, Prabowo berharap kemitraan Indonesia-China bisa menjadi contoh solidaritas global antarnegara berkembang yang saling menghormati dan saling menguntungkan.

Perdana Menteri China Li Qiang tiba pada Sabtu, 24 Mei 2025 di Jakarta melalui Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyebut bahwa Li Qiang akan berada di Indonesia selama tiga hari mulai 24 sampai dengan 26 Mei 2025. 

"Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto rencananya akan menerima kunjungan resmi Premier RRT Li Qiang, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Minggu, 25 Mei 2025 sekitar pukul 10.00 WIB," kata Yusuf lewat keterangannya yang diterima Suara.com, Sabtu, 24 Mei 2025.

Saat mengunjungi Istana Negara, Li Qiang akan disambut dengan upacara resmi yang kemudian akan digelar pertemuan delegasi kedua negara. 

Pertemuan dua kepala negara itu sebagai komitmen untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China. Selain itu juga  memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis.

Setelah pertemuan tersebut, akan ditutup dengan jamuan makan siang resmi. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI