Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, semangat keimanan umat Islam kembali perlu ditingkatkan, seiring datangnya momen istimewa yang hanya hadir sekali dalam setahun.
Tak hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, Idul Adha juga menjadi ajang untuk memperbanyak amalan saleh, terutama dengan menunaikan puasa sunnah di hari-hari awal bulan Dzulhijjah.
Momen suci ini tak sekadar identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga menjadi waktu yang sangat istimewa untuk memperbanyak amalan, terutama ibadah puasa sunnah.
Di antara puasa yang paling banyak dicari dan diamalkan adalah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah—tiga ibadah ringan yang membawa limpahan pahala luar biasa.
Tak heran, menjelang 10 Dzulhijjah, mesin pencari Google dipenuhi pertanyaan seputar niat, keutamaan, dan jadwal puasa ini, menandakan betapa tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut hari-hari terbaik dalam Islam.
Berikut ini adalah jadwal puasa sunnah menjelang Idul Adha 2025 yang bisa menjadi panduan untuk memperbanyak ibadah di hari-hari terbaik dalam Islam.
Berdasarkan kalender Hijriah resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, jadwal ini mencakup waktu-waktu utama untuk melaksanakan puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah:
1 Dzulhijjah (Puasa Dzulhijjah): Rabu, 28 Mei 2025
2 Dzulhijjah: Kamis, 29 Mei 2025
Baca Juga: Perbedaan Puasa Arafah 2025 di Indonesia dan Arab, Kenapa Mulainya Tidak Sama?
3 Dzulhijjah: Jumat, 30 Mei 2025
4 Dzulhijjah: Sabtu, 31 Mei 2025
5 Dzulhijjah: Minggu, 1 Juni 2025
6 Dzulhijjah: Senin, 2 Juni 2025
7 Dzulhijjah: Selasa, 3 Juni 2025
8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah): Rabu, 4 Juni 2025
9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
10 Dzulhijjah (Idul Adha): Jumat, 6 Juni 2025
Puasa sunnah Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah.
Dalam rentang waktu ini, umat Islam didorong untuk memperbanyak amal saleh, termasuk berpuasa, sebagai bentuk penyambutan terhadap datangnya hari-hari paling mulia dalam Islam.
Ketujuh hari pertama bulan Dzulhijjah ini dikenal sebagai masa yang paling dicintai Allah, bahkan melebihi keutamaan berjihad di jalan-Nya—bagi mereka yang tidak turut serta dalam medan perang.
Setelah puasa Dzulhijjah, tibalah giliran puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Meski tidak sepopuler puasa Arafah, puasa Tarwiyah tetap memiliki nilai yang besar dan menjadi bagian dari persiapan spiritual menuju puncak ibadah.
Selanjutnya, pada tanggal 9 Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah, puasa yang keutamaannya sangat besar karena dapat menghapus dosa selama dua tahun—setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Namun, bagi jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah, puasa ini tidak dianjurkan agar mereka tetap kuat menjalani rukun haji.
Lalu pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha dengan penuh suka cita.
Pada hari yang penuh berkah ini, umat Islam diharamkan untuk berpuasa karena merupakan waktu untuk bersyukur, menyembelih hewan kurban, dan merayakan kemenangan spiritual setelah menjalani berbagai amalan di hari-hari sebelumnya.
Bacaan Niat Puasa Sunnah
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala."
Tips Memaksimalkan Ibadah di Awal Dzulhijjah
Perbanyak Dzikir dan Doa: Manfaatkan waktu untuk berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa, terutama pada hari Arafah.
Bersedekah dan Beramal Saleh: Tingkatkan amal kebaikan seperti bersedekah, membantu sesama, dan berbuat baik kepada orang tua.
Menjaga Shalat Wajib dan Sunnah: Perkuat ibadah shalat, baik yang wajib maupun sunnah, sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah.

Keutamaan Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha
1. Puasa Dzulhijjah (1–7 Dzulhijjah)
Puasa pada tujuh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda:
Amalan yang dianjurkan termasuk puasa, shalat, sedekah, dan dzikir.
2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari kedelapan Dzulhijjah. Meskipun tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyebutkan keutamaannya, banyak ulama menganjurkan puasa ini karena termasuk dalam sepuluh hari pertama Dzulhijjah yang penuh berkah.
3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang."
Namun, bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji, puasa Arafah tidak dianjurkan karena pada hari itu mereka melaksanakan wukuf di Arafah.