Suara.com - Video seorang bos asal Jepang dari PT Maruwa Indonesia yang berdiri diam meski diteriaki puluhan karyawan viral dan menuai simpati dari warganet.
Dalam cuplikan yang beredar luas di platform media sosial X (dulu Twitter), dengan akun @somexthread terlihat ekspresi sang petinggi perusahaan yang tampak tenang, namun penuh beban, saat menghadapi aksi protes dari para karyawannya.
Karyawan wanita dalam video tersebut dengan lantang berteriak, “Bayar gaji kami! Bayar gaji kami!” di hadapan sang bos yang mengenakan kemeja putih, terus berdiri dengan tangan di belakang.
Meski menjadi sasaran amarah, ekspresi pria tersebut hanya bisa diam, tanpa membalas atau menghindar. Sikap bos asal Jepang ini pun langsung menjadi sorotan utama dalam narasi video yang pertama kali diunggah Batamnews.
Perusahaan Tutup Setelah 25 Tahun Beroperasi
Diketahui, PT Maruwa Indonesia merupakan perusahaan manufaktur asal Jepang yang telah berdiri selama 25 tahun di kawasan Batuaji, Batam. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi Flexible Printed Circuit (FPC), komponen penting dalam industri elektronik.
Namun, pada April 2025, perusahaan ini resmi menutup operasionalnya tanpa ada pemberitahuan apapun pada para karyawannya. Penyebab utama kebangkrutan disebut-sebut karena terputusnya pasokan bahan baku dari mitra mereka di Malaysia, sebagaimana dilaporkan oleh Batamnews.
Hal ini berdampak besar pada kelangsungan produksi dan akhirnya memaksa manajemen untuk menghentikan seluruh kegiatan perusahaan.
Penutupan ini berdampak langsung terhadap 205 karyawan yang kini menghadapi ketidakpastian mengenai gaji, pesangon, dan masa depan pekerjaan mereka.
Baca Juga: Skandal Patwal: Wanita Ini Gunakan Pengawalan Polisi Hanya untuk Janji Nail Art?
Respons Netizen: Simpati dan Kekaguman
Respons publik terhadap video ini cukup mengejutkan. Alih-alih mengecam perusahaan yang bangkrut, banyak netizen justru mengapresiasi sikap tanggung jawab sang bos Jepang.
Mereka memberikan simpati kepada karyawan dan menuliskan kekagumam atas sikap tenang bos asal Jepang teraebut.
Bahkan banyak netizen yang juga membandingkannya dengan gaya kepemimpinan di perusahaan-perusahaan lain, terutama para bis di Indonesia.
“Salut banget sama bosnya berani ngehadepin karyawannya. Banyak bos kalau perusahaan bangkrut langsung sembunyi,” tulis @somexthread.
“Orang Jepang emang nyalinya gede. Beda ama atasan kami di instansi kami bekerja,” kata akun @nat****.
Sementara akun lain, @teo****, menulis, “Orang Jepang berani hara kiri dan tanggung jawab. Cuma memang nggak ada jalan keluar, makanya dia diam aja, nggak lari.”
Netizen juga menggarisbawahi bahwa masih banyak kasus di mana pekerja tak bisa bertemu langsung dengan manajemen saat krisis.
Salah satunya dituturkan oleh akun @ren****, “Ini mah masih mending bosnya mau ngadepin. Aku kerja sama Cina, udah nomor diblokir, didatengin juga nggak mau nemuin. Pasal nggak bayar gaji juga. Sampai sekarang gaji ditahan, nggak dibayar-bayar.”
Harapan untuk Penyelesaian dan Keadilan bagi Pekerja
Meski pujian terhadap bos Jepang mengalir, warganet tetap menuntut agar hak-hak para karyawan dipenuhi. Banyak yang berharap pemerintah atau pihak berwenang turun tangan untuk memastikan para pekerja mendapat kompensasi sesuai hukum ketenagakerjaan yang berlaku.
“Semoga pegawai dapat hak-haknya sesuai hukum ya. Kasian. Semoga dapat kerjaan secepatnya juga. Aamiin ya rabb,” tulis akun @sai***.
Kisah PT Maruwa Indonesia ini menjadi potret nyata bagaimana krisis perusahaan bisa berdampak besar pada kehidupan ratusan pekerja.
Di sisi lain, video ini juga memperlihatkan bahwa dalam situasi paling sulit sekalipun, sikap pemimpin yang tetap hadir dan tidak lari dari tanggung jawab bisa menjadi pelajaran berharga.