KSAD Jenderal Maruli Jamin Bakal Evaluasi Anak Buahnya Bila Terbukti Lakukan Intimidasi

Senin, 26 Mei 2025 | 23:51 WIB
KSAD Jenderal Maruli Jamin Bakal Evaluasi Anak Buahnya Bila Terbukti Lakukan Intimidasi
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Ia berjanji apabila ada anggotanya yang lakukan intimidasi akan mengambil tindakan. (ANTARA/Rio Feisal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kristomei sendiri tidak membenarkan tindakan intimidatif terhadap seseorang yang menggunakan hak kebebasan berpendapatnya. 

Ia menegaskan bahwa pihak yang mengintimidasi seseorang karena menggunakan hak kebebasan berpendapatnya harus ditindak secara hukum. 

Kristomei juga tidak membenarkan beberapa pihak yang terkesan menyudutkan instansinya karena dianggap terlibat dalam aksi intimidasi tersebut. 

"TNI mengajak masyarakat untuk tetap waspada terhadap upaya-upaya provokasi dan penggiringan opini yang menyesatkan," kata Kristomei. 

"Kami menolak keras segala bentuk tuduhan yang diarahkan kepada TNI tanpa bukti, data, fakta yang kredibel dan sah," tambah dia. 

Sebelumnya, publik digegerkan dengan adanya dugaan intimidasi yang dialami YF setelah tulisan itu tayang. 

Bahkan, YF dikabarkan meminta redaksi Detik.com untuk menghapus artikel tersebut lantaran khawatir dengan keselamatannya.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) siap memberikan memberikan dukungan, termasuk bantuan hukum terhadap YF yang mengalami ancaman.

"YF juga berhak untuk mendapatkan bantuan hukum dan bantuan-bantuan lain dalam rangka perlindungan dan pemulihan. YLBHI menyatakan dukungan kepada YF agar kuat dan terus melakukan kritik secara terbuka dan tegas,” kata Ketua Umum Pengurus YLBHI Muhamad Isnur dalam keterangannya, Sabtu 24 Mei 2025.

Baca Juga: Opini Mahasiswa Dibalas Represif, Pembungkaman Ala Orde Baru Hidup Kembali?

Dia menilai ancaman yang dialami Yogi menunjukkan bahwa masih ada tindakan-tindakan pembungkaman terhadap masyarakat yang kritis.

Dalam pantauan YLBHI selama satu tahun terakhir, Yogi menyebut tindakan pembungkaman terhadap orang-orang yang kritis semakin meningkat.

“Terjadi bukan hanya kepada jurnalis dan akademisi, tetapi juga kepada seniman, penyanyi, budayawan, mahasiswa, aktifis, buruh dan petani,” ujar Isnur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI