Suara.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta Pemerintah Daerah didesak untuk segera mengintegrasikan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Online.
Tindakan itu dinilai perlu segera dilakukan menyusul adanya putusan MK dalam uji materi Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Pada putusan itu, MK memutuskan agar biaya pendidikan gratis selama 9 tahun, SD hingga SMP, berlaku untuk sekolah negeri dan swasta.
Oleh sebab itu, pemerintah dinilai perlu segera bergerak cepat menyikapi putusan tersebut jelang SPMB tahun ajaran 2025/2026.
"Pemerintah wajib segera mengintegrasikan sekolah swasta yang menyelenggarakan pendidikan dasar ke dalam SPMB berbasis online yang dikelola pemerintah. Ini memastikan transparansi, kesetaraan akses, dan implementasi nyata dari putusan MK bahwa pendidikan dasar bebas biaya juga mencakup sekolah swasta," kata koordinator nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matardji dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).
Mengacu pada Surat Pelaksanaan SPMB Tahun Ajaran 2025/2026 Nomor: 2728/C/HK.04.01/2025, jadwal pendaftaran SPMB 2025/2026 semua jenjang sudah dimulai prosesnya sejak Maret 2025.

Dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah, Gogot Suharwoto, ada rangkaian jadwal yang harus disimak sekolah. Dalam aturan tersebut SPMB 2025 semua jenjang, mulai dari SD hingga SMA, wajib diumumkan paling lambat minggu ke-1 bulan Mei 2025.
Berikut secara umum tahapan SPMB 2025/2026:
1. Perencanaan Penerimaan Murid Baru
- Penetapan Wilayah Penerimaan Murid Baru: Maret .
- Penetapan Ketersediaan Daya Tampung: Maret
- Penetapan Petunjuk Teknis Penerimaan Murid Baru termasuk memuat persentase setiap jalur: Maret
- Pembentukan Panitia Penerimaan Murid Baru: Maret
- Penyediaan Aplikasi Penerimaan Murid Baru: April
- Sosialisasi Pelaksanaan Penerimaan Murid Baru: April
- Deklarasi SPMB Objektif, Transparan, Akuntabel, dan Berkeadilan: Ditentukan oleh pemerintah daerah
2. Pelaksanaan Penerimaan Murid Baru
Baca Juga: Memanas Imbas Skandal Judol, PDIP Sindir Budi Arie Tak Punya Malu: Harusnya Mundur!
- Pengumuman Pendaftaran Penerimaan Murid Baru: Paling lambat minggu ke-1 bulan Mei
- Pengumuman dan Penyediaan Kanal Pelaporan Penerimaan Murid Baru: Ditentukan oleh pemerintah daerah selama periode pelaksanaan
- Pengumuman Penetapan Murid Baru: Juni-Juli memperhatikan kalender pendidikan yang ditetapkan Pemerintah Daerah untuk memulai tahun ajaran baru
3. Pasca Pelaksanaan Penerimaan Murid Baru
- Integrasi Data Penerimaan Murid Baru: Paling lambat bulan Agustus memperhatikan tanggal cut off Dapodik terkait BOSP
- Pelaporan Hasil Pelaksanaan Penerimaan Murid Baru dari Sekolah kepada Dinas: Ditentukan oleh pemerintah daerah
- Pelaporan Hasil Pelaksanaan Penerimaan Murid Baru dari Sekolah kepada Dinas: Paling lambat 3 bulan setelah pelaksanaan penerimaan murid baru
Putusan MK
Diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan pendidikan dasar di sekolah negeri dan swasta harus dibiayai oleh negara atau digratiskan bagi masyarakat. Putusan MK adalah gugatan yang sempat diajukan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) atau (Network Education Watch Indonesia/New Indonesia) bersama tiga Pemohon perorangan yaitu Fathiyah, Novianisa Rizkika, dan Riris Risma Anjiningrum.
Mahkamah menegaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Hal itu disampaikan dalam putusan Nomor 3/PUU-XXIII/2025 yaitu MK mengabulkan untuk sebagian permohonan uji materiil Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), khususnya terkait frasa ‘wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya’.
“Menyatakan Pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai ‘Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, baik untuk satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat,” kata Ketua MK Suhartoyo di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa.