Suara.com - Permukiman warga di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara lagi-lagi diterjang banjir rob pada Jumat (30/5/2025). Dilaporkan jika banjir rob itu 'mengepung' dua rukun tetangga alias RT di kawasan tersebut.
Perihal banji rob yang melanda dua RT di kawasan Penjaringan diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohammad Yohan. Menurut laporannya, banjir rob itu di kawasan permukiman warga itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.
"Info terkini genangan air hingga pukul 06.00 WIB masih ada dua RT yang terendam banjir," beber Mohammad Yohan sebagaimana dikutip dari Antara, Jumat.
Ia mengatakan, ketinggian air akibat banjir rob ini merendam kawasan tersebut setinggi 25 hingga mencapai 55 sentimeter alias cm.

BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," kata dia.
Sebelumnya, satu RT di Kelurahan Pluit dan satu ruas jalan di Jalan RE Martadinata Papanggo Tanjung Priok juga terdampak banjir rob tapi pada pagi ini air telah surut.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 yang gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," katanya.
Baca Juga: Curigai Bareskrim, Rismon Sebut Skripsi Jokowi Pakai Font Times New Roman: Tak Sesuai Zamannya!
Ketua RW 22 Kelurahan Pluit, Bani mengatakan, banjir rob datang pada Kamis malam ke kawasan Muara Angke.
"Banjir rob ini diperparah hujan yang melanda Jakarta Utara selama tiga jam pada Kamis malam. Jadi ketinggian air meningkat," kata dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada 24-31 Mei 2025.
Banjir rob ini diprediksi terjadi akibat adanya fenomena Super New Moon atau fase bulan perigee dan bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
Reaksi Pramono soal Banjir Rob
Banjir rob yang menjadi 'langganan' masyarakat di kawasan Jakarta Utara turut ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Dia merespons munculnya banjir rob yang melanda sejumlah titik di wilayah Jakarta Utara pada Senin (28/4/2025)
Meski air sempat menggenangi kawasan pesisir, Pramono menegaskan bahwa peristiwa itu tak berlangsung lama karena pompa air sudah disiagakan di ratusan titik.
![Gubernur Jakarta Pramono Anung setelah meninjau pengerukan kanal Kali Ciliwung di Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (26/05). Gubernur Pramono berjanji tidak akan melebarkan Kali Ciliwung di kawasan tersebut. [ANTARA/Lia Wanadriani Santosa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/26/71646-gubernur-dki-jakarta-pramono-anung.jpg)
"Nah, kemarin bahwa ada kenaikan, iya. Tetapi hari ini langsung kita atasi karena kita sudah persiapkan pompa hampir 500 titik untuk mengatasi rob yang ada di Muara Karang," ujar Pramono kepada wartawan di Jakarta Timur, Rabu (30/4/2025).
Menurut Pramono, kesiapsiagaan itu membuat banjir rob bisa langsung dikendalikan. Bahkan, ia menyebut bahwa tantangan rob terbesar sejatinya justru terjadi saat momen Idulfitri 2025 lalu. Namun, dengan antisipasi dari pemerintah daerah, ancaman itu berhasil diredam.
"Maka untuk itu, kalau dilihat, kemarin sebenarnya, potensi rob paling besar itu ketika kita menjalankan Idulfitri. Tapikan pompanya sudah kita siapkan," tambahnya.
Pramono juga mengapresiasi peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang rutin memberikan data prediktif mengenai potensi banjir pasang laut di wilayah utara Jakarta. Informasi dari BMKG, kata Pramono, menjadi panduan penting dalam menyiapkan mitigasi.
"Jadi, secara keseluruhan, data yang diberikan BMKG, itu menjadi referensi kita untuk mengatasi persoalan rob, terutama di Jakara Utara," tuturnya.
Sebagai informasi, banjir rob masih sempat bertahan hingga Selasa (29/4/2025) pagi. Berdasarkan unggahan akun Instagram @jakut.info, genangan air terjadi di beberapa lokasi, seperti Muara Angke, Jalan Pluit Karang Ayu Barat, Jalan Pluit Karang Utara, dan Jalan RE Martadinata.
Dengan ancaman rob yang tak kunjung usai, kesiapan infrastruktur seperti pompa dan sistem drainase jadi kunci utama bagi Pemprov DKI menjaga ritme Jakarta tetap kering.