Riset yang dilakukan terhadap 254 responden UMKM di Jabodetabek, non-Kabodetabek Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa ini menunjukkan, dalam setahun terakhir mayoritas UMKM telah menggunakan aplikasi Shopee untuk menjalankan usahanya secara online. Mereka mengalami kenaikan omzet rata-rata tahunan yang signifikan berkat penjualan digital. Hal ini menunjukkan Shopee sebagai platform e-commerce yang paling dikenal dan ramah untuk UMKM.
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto mengatakan, Shopee memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung brand lokal dan UMKM terus tumbuh. Shopee terus berusaha melahirkan berbagai inovasi baru untuk mendukung UMKM di Indonesia.
"Tahun 2024 kami senang bisa melihat Penjual, Pembeli, dan Kreator bisa bertumbuh, tidak hanya di dalam tapi juga di luar negeri," kata Christin dalam keterangannya yang diterima Suara.com.
Sepanjang tahun 2024, program Ekspor Shopee mencatat penjualan produk UMKM Indonesia yang diekspor ke Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin meningkat hampir 50 persen lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Adapun kategori produk ekspor terlaris di tahun 2024 antara lain fesyen muslim, fesyen wanita serta fesyen bayi dan anak.
Sementara itu, penjualan produk lokal di kanal Shopee Pilih Lokal juga mengalami lonjakan lebih dari 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat UMKM dari Aceh Besar, Sinjai, Pohuwato, Pakpak Bharat, dan Pekalongan menjadi wilayah dengan peningkatan penjualan tertinggi sepanjang 2024.
Shopee juga mengembangkan kampanye tematik yang terus menjadi andalan bagi penjual untuk memperluas pasar. Dalam kampanye 12.12 Birthday Sale 2024, Shopee berhasil membantu meningkatkan penjualan produk lokal dan UMKM mencapai tujuh kali lipat di hari puncak kampanye dibandingkan hari biasa.
Untuk membantu meningkatkan keterampilan bisnis digital pelaku UMKM, Shopee juga turun tangan membentuk Kampus UMKM Shopee secara gratis sejak tahun 2021. Program ini telah hadir di 10 kota di Indonesia dan juga bisa diikuti secara daring oleh para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Program Kampus UMKM Shopee Kelas Online dirancang untuk mempermudah pelaku UMKM di 514 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia dalam mengakses pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kelas-kelas online ini digelar secara rutin setiap hari Senin hingga Jumat dengan materi yang beragam dan disampaikan oleh trainer-trainer berpengalaman. Setiap sesi dirancang agar relevan dan aplikatif untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka di era digital.
Tak hanya itu, Shopee juga berkomitmen untuk mendukung UMKM disabilitas melek digital. Pada 2021, Shopee menggandeng Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kota Solo menggelar pelatihan bisnis digital untuk teman tuli di Kampus UMKM Solo. Dalam pelatihan tersebut, Shopee menghadirkan trainer andal untuk melatih UMKM disabilitas tuli lebih menguasai penjualan digital.
Selain mendukung pertumbuhan UMKM, Shopee juga terus berinovasi meningkatkan pengalaman belanja yang lebih baik untuk para pembeli melalui program Garansi Tepat Waktu yang didukung oleh mitra jasa kirim, pemberian voucher pengganti jika pesanan tiba melebihi waktu estimasi dan menghadirkan fitur Rangkuman Penilaian berbasis AI untuk memudahkan pembeli membaca seluruh review pelanggan terhadap produk.
Shopee juga menghadirkan fitur Shopee Live yang dapat digunakan penjual dan kreator untuk live streaming. Sepanjang 2024, Shopee Live mencatat kenaikan jumlah konten kreator mencapai 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini berdampak terhadap penjualan produk UMKM di Shopee Live mencapai lebih dari satu miliar produk UMKM.
“Kami senang bisa menjadi platform inklusif yang dapat mendorong inovasi serta menemani pengguna dalam keseharian mereka,” ujar Christin.
Sementara itu, Mbak Yani sebagai salah satu pelaku UMKM disabilitas mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar UMKM disabilitas mampu bersaing di tengah persaingan pasar. Ia meyakini penjualan digital menjadi kunci membuka pintu pasar lebih luas, sehingga bisa memberdayakan lebih banyak lagi penyandang disabilitas di Indonesia agar bisa terus berkarya dan mandiri.
“UMKM ini tempat kami bisa berkarya. Kami berharap pemerintah bisa memberikan dukungan lebih dan membantu kami supaya bisa menjadi individu yang mandiri di tengah keterbatasan,” kata mbak Yani.