Suara.com - Seorang perempuan mengalami dugaan kekerasan fisik dan tindakan rasisme saat berada di dalam bus Transjakarta. Pelaku yang merupakan pria paruh baya melakukan pemukulan dan meneriaki korban dengan sebutan “teroris” tanpa alasan yang jelas.
Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (29/5/2025) sekitar pukul 07.45 WIB. Saat itu, korban dan pelaku menumpangi bus Transjakarta rute 8M dan berhenti di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Video kejadian tersebut sempat diunggah korban melalui akun TikTok @sabyyna dan viral di media sosial. Dalam video, terlihat pelaku yang turun dari halte Tanjung Duren sambil meneriaki korban dengan kata "teroris."
Dalam unggahan itu, korban menyebut bahwa ia mendapatkan kekerasan karena penampilannya yang disebut-sebut “seperti orang Arab”. Ia juga mengklaim bahwa pelaku sempat memukul petugas Transjakarta yang mendampinginya.
"Hari ini aku dipukul dan ditendang sama bapak-bapak ini di halte depan Taman Anggrek because of my looks yang kayak orang Arab. Diikutin dan diteriakin teroris," tulisnya dalam unggahan di TikTok, dikutip Minggu (1/6/2025).
Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, mengatakan bahwa korban telah melaporkan kejadian tersebut pada Jumat (30/5/2025). Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan memburu pelaku yang belum diketahui identitasnya.
"(Identitas pelaku) masih kami dalami. Kami masih lidik orangnya siapa," ujar Aprino kepada wartawan.
Berdasarkan keterangan korban, pelaku secara tiba-tiba menendang kakinya dan memukul tangannya saat berada di dalam bus. Kejadian itu berlangsung tanpa ada konflik sebelumnya.
"Setelah di halte, baru dipisahkan sama sekuriti Transjakarta. Dia juga enggak tahu permasalahannya apa, tiba-tiba seperti itu. Ini baru keterangan dari korban," ungkap Aprino.
Baca Juga: Selain PIK 2, Wagub Banten Ingin Rute Transjabodetabek Diperpanjang sampai Serang
Petugas keamanan Transjakarta yang berada di halte Tanjung Duren kemudian memisahkan pelaku dan korban. Namun, petugas tersebut juga tidak mengetahui penyebab pasti insiden kekerasan itu. Karena itu, polisi masih mengumpulkan keterangan dari saksi lain untuk melengkapi penyelidikan.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait identitas orang tersebut. Terus kita juga masih menunggu, mau interogasi dari sekuriti yang sempat memisahkan, sama mau mempelajari CCTV. CCTV di dalam bus belum dapat. Katanya ada. Kami lagi koordinasi dengan Transjakarta," ucap Aprino.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan pengamanan kepada korban. Petugas Transjakarta disebut mengantar korban hingga ke seberang jembatan penyebrangan orang (JPO) untuk memastikan keselamatannya.
"Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan, pramusapa mengantar pelanggan perempuan sampai ke seberang JPO karena keduanya satu arah menuju mall Central Park. Setelah dirasa aman pramusapa kembali bertugas ke halte," pungkas Ayu.
Imbau Penumpang Lapor Petugas
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengimbau penumpang agar melapor kepada petugas di lapangan saat mengalami ketidaknyamanan selama memanfaatkan layanan Transjakarta.