PDIP Senang Megawati Disebut Pertama dan Gelarnya Dibacakan: Prabowo Beri Tempat Terhormat ke Ibu

Senin, 02 Juni 2025 | 14:33 WIB
PDIP Senang Megawati Disebut Pertama dan Gelarnya Dibacakan: Prabowo Beri Tempat Terhormat ke Ibu
Presiden Prabowo Subianto pertama kali menyapa Megawati Soekarnoputri saat upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menilai Presiden RI Prabowo Subianto telah menempatkan Ketua Umum PDIP yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri di tempat yang terhormat.

Hal itu menyusul Prabowo yang menyebut nama Megawati paling awal saat sambutannya di acara Upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).

"Dalam Pidatonya, Presiden Prabowo menyebut Ibu Mega paling awal dalam sambutannya, sebelum menyebut tokoh-tokoh lainnya. Sangat terlihat Presiden Prabowo memberi tempat terhormat kepada Ibu Mega," kata Said kepada wartawan, Senin.

"Baik selaku Presiden kelima, maupun sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP. Saya kira ini melampaui hubungan urusan pragmatis politik," sambungnya.

Selain itu, Said mengatakan, Megawati juga menyambut gagasan dan pikiran Prabowo soal Pancasila dalam acara tersebut.

"Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pentingnya kita sebagai bangsa untuk bersatu, agar menjadi bangsa yang kuat, menghadapi berbagai tantangan kebangsaan dan kenegaraan yang tidak mudah," kata dia.

"Dan saya kira Ibu Mega menyambut baik gagasan dan pikiran pikiran Presiden Prabowo dalam peringatan Hari lahir Pancasila ini," Abdullah menambahkan.

Kemudian menurut Said, sebagai tokoh yang sama sama nasionalistis, Prabowo dan Megawati tersambung secara batiniah.

"Terutama atas panggilan sejarah, dan kebutuhan masa depan Indonesia. Hal-hal seperti ini hanya bisa dimaknai dan dipahami oleh mereka yang memang sudah zuhud dalam berbangsa dan bernegara," katanya.

Baca Juga: Ngaku Tak Sudi Rakyat Ditipu, Prabowo: Pejabat dan Pemimpin yang Melanggar, Laporkan!

"Sehingga cara pandang kita tidak semata politik lahiriah yang cenderung naik turun, dinamis," sambungnya.

Di sisi lain, kata dia, PDIP sendiri mentradisikan Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno, bulan di mana Bung Karno membacakan naskah pidato Pancasila untuk pertama kalinya pada 1 Juni 1945, pada tanggal 6 Juni 1901 Bung Karno dilahirkan dan 21 Juni 1970 Bung Karno wafat.

"Bagi PDI Perjuangan Bulan Juni adalah bulan yang spesial, bulan yang menyejarah atas lahirnya ideologi dan pemimpin besar bangsa dan negara ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih melaksankan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pagi ini.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto. (tangkap layar)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto. (tangkap layar)

Turut hadir dalam upacara tersebut, di antaranya Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Terlihat Megawati yang mendampingi Prabowo sesaat hendak memasuki mimbar upacara. Adapun Gibran berdiri di belakang Prabowo dan Megawati.

Prabowo yang menjadi inspektur upacara turut menyampaikan amanat upacara di mimbar upacara.

Mengawali amanat upacara, Prabowo menyapa Megawati, kemudian Gibran, Try Sutrisno, dan Jusuf Kalla.

"Yang saya hormati dan saya muliakan Presiden ke-5 Republik Indonesia Profesor, Doktor, Honoris Causa, Megawati Soekarnoputri yang juga sekaligus adalah Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila," sapa Prabowo, Senin (2/6/2025).

"Yang saya hormati dan yang saya muliakan, saudara Wakil Presiden Republik Indonesia, saudara Gibran Rakabuming Raka. Dan yang saya hormati dan saya muliakan Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI Prinawirawan Try Sutrisno. Yang saya hormati dan saya muliakan, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Bapak Muhammad Jusuf Kalla," sambung Prabowo.

Melalui amanat upacara, Prabowo mengingatkan agar Pancasila tidak hanya dijadikan slogat semata, melainkan nilai-nilainya harus diterapkan dalam kehidupan.

"Saudara sekalian, jangan Pancasila menjadi mantra, jangan Pancasila menjadi slogan," kata Prabowo.

Sementara itu, selesai upacara, tampak Prabowo yang menyalami Megawati serta Try Sutrisno saat meninggalkan mimbar upacara. Terlihat Megawati yang tersenyum saat Prabowo menghampiri ia dan Try.

Selesai dari Megawati dan Try Sutrisno, Prabowo kemudian terlihat menyalami Gibran. Terlihat Gibran yang sedikit membungkukan badan saat menyambut salam dari Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI