"Pada wakut itu komunikasinya hanya sekadar tanya di mana atau ada komunikasi lain?" tanya jaksa.
"Dia itu minta ketemuan pak, yang telepon orang sononya minta ketemuan," sebut Nur Hasan.
Karena dipaksa oleh dua orang tak dikenal dan diancam, Nur Hasan mengikuti kemauan orang yang ditelepon. Mereka memutuskan untuk bertemu di area masjid yang berada di wilayah Cut Mutia.
"Dia minta ketemuan di masjid apa ya, Masjid Cut Meutia," sebut Nur Hasan.
"Yang menawarkan bertemu 2 orang tadi atau yang dituju?" tanya jaksa.
"Yang di ujung sana, yang teleponan dengan saya," kata Nur Hasan.
Untuk menuju lokasi pertemuan, Nur Hasan mengendarai sepeda motor sementara dua orang tak dikenal memantaunya dari kejauhan.
Dalam pertemuan itu, Harun Masiku disebut memberikan tas laptop. Namun, Nur Hasan mengaku tak tahu isi didalamnya karena tak sempat membuka. Terlebih, tas laptop itu langsung diberikan kepada dua orang tak dikenal yang terus mengawasi pertemuan tersebut.
"Itu nggak lama sih pak, dia (Harun) dia kasih tas ke saya tas laptop," sebut Nur Hasan.
Baca Juga: Terkuak di Sidang! Ahli Ini Ternyata Analisis Kasus Hasto Cuma dari 29 Poin Ilustrasi Penyidik KPK
"Siapa?" tanya jaksa.
"Itu si Harun itu. dia bilang 'titip ya'," tandas Nur Hasan.