PDIP Dinilai Hati-hati Hadapi Tawaran Gabung Pemerintah, Bakal Terima Kursi Kabinet?

Jum'at, 13 Juni 2025 | 20:22 WIB
PDIP Dinilai Hati-hati Hadapi Tawaran Gabung Pemerintah, Bakal Terima Kursi Kabinet?
Presiden Prabowo Subianto semeja dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. Pertemuan kedua tokoh tersebut terjadi dalam momen peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Kemenlu, Jakarta. (Foto: Tim Media Prabowo Subianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait kemungkinan adanya peluang bergabung dalam Kabinet Merah Putih di bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Pengamat politik Agung Baskoro berpendapat kehati-hatian Langkah PDIP tersebut perlu dilakukan karena berisiko menimbulkan kekecewaan di kalangan pemilih loyal PDIP.

"Memang PDIP ini juga nggak mau gegabah ya karena dia punya basis massa laten yang solid. Meskipun beliau, istilahnya kalah di Pilpres, tapi basis suaranya itu ya di kisaran 17-18 persen," kata Agung saat dihubungi Suara.com, Jumat 13 Juni 2025.

Ia menilai bila kemudian PDIP masuk ke dalam kabinet, ada kemungkinan sebagian basis pemilihnya merasa dikhianati, mengingat selama Pilpres 2024 partai banteng itu mengusung narasi yang berbeda dari gagasan keberlanjutan pemerintah.

Situasi tersebut, menurut Agung, bisa jadi berdampak jangka panjang hingga pemilu berikutnya.

"Jangan sampai nanti basis masa latennya kecewa. Malah nanti di Pileg 2029, dia bisa turun suaranya," katanya.

Menurut Agung, hal tersebut pula yang seharusnya menjadi pertimbangan partai berlambang moncong putih tersebut.

"Itu kan harus jadi pertimbangan juga ya, karena mereka kemarin membawa narasi yang cukup beda dengan narasi keberlanjutan pemerintah. Jadi PDIP hari ini menghitung soal itu," tuturnya.

Selain pertimbangan elektoral, Agung menyoroti hitung-hitungan realistis terkait jatah kursi menteri yang bisa diperoleh PDIP apabila bergabung ke dalam pemerintahan.

Baca Juga: Kian Mesra, Siti Zuhro: Hubungan Prabowo-Megawati Bisa Redam Pengaruh Politik Jokowi

Sebagai partai yang tidak mendukung Prabowo-Gibran ketika Pilpres 2024, kursi di kabinet yang bisa didapat PDIP bisa jadi terbatas.

Sementara di sisi lain, PDIP sebagai pemenang Pileg 2024 nampak memiliki ego sendiri.

"Kalau cuma dapat 3-4 (kursi di kabinet) ya kurang, secara pemenang pileg. Atau ada kompensasi lain yang memang bisa diterima di luar kabinet, semacam itu. Itu juga lagi dihitung sama PDIP saya kira," jelas Agung.

Menurutnya, situasi saat ini tidak hanya membuat PDIP berpikir keras, tetapi juga menjadi tantangan tersendiri bagi Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai ingin menjadi presiden yang merangkul semua pihak.

Risiko Bergabung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI