Selain ekologi, Taufan menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam membangun karakter kawasan. Baginya, keberlanjutan pariwisata tak mungkin tercapai jika warga setempat hanya jadi penonton.
Hal ini juga perlu diperhatikan oleh kawasan wisata urban seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) yang dikenal karena properti mewahnya.
Masyarakat lokal adalah sebuah keharusan. Salah satu kekuatan pariwisata itu justru bagaimana masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan destinasi. Tanpa itu, akan sulit bicara keberlanjutan. Di PIK, porsi pelibatan masyarakat lokal harus lebih besar,” ungkap Taufan.
Taufan juga mengusulkan sejumlah langkah strategis bagi pemerintah daerah dan pengelola kawasan agar berkembang sebagai destinasi unggulan yang inklusif dan berkelanjutan. Pertama, adalah dengan memperkuat infrastruktur dan aksesibilitas.
“Aksesibilitas adalah kunci. Transportasi publik yang nyaman dan terintegrasi harus dikembangkan agar wisatawan mudah menjangkau kawasan ini,” jelas Taufan.
Kemudian, Taufan menekankan pentingnya pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, melainkan juga mempertimbangkan keseimbangan ekologis dan keberlanjutan sosial.
Masyarakat sekitar juga perlu dilibatkan secara aktif, tidak hanya sebagai pengamat, melainkan sebagai pelaku utama dalam dinamika pariwisata lokal.
"Perlu mengembangkan strategi promosi yang terintegrasi, termasuk bundling dengan destinasi penyangga lain baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Taufan.
Baca Juga: Siap Mundur jika Salah, Video Bahlil Disemprot DPR Imbas Tuding Menteri Kader PDIP Viral Lagi