Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda, Dari Jauh Mirip Kutub Utara

Yazir FIsmail Suara.Com
Rabu, 18 Juni 2025 | 18:33 WIB
Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda, Dari Jauh Mirip Kutub Utara
Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda [Instagram/Ilhamapriyanto]

Suara.com - Dugaan pencemaran lingkungan kembali terjadi di wilayah DKI Jakarta. Kali ini, fenomena mencolok terjadi di aliran Kanal Banjir Timur (KBT) yang melintas kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kanal tersebut mendadak dipenuhi busa putih pekat dalam jumlah yang sangat banyak hingga menutupi hampir seluruh permukaan air.

Kejadian ini pertama kali mencuat ke publik usai seorang warganet bernama Ilham Apriyanto mengunggah video dokumentasi melalui akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan yang kini telah viral itu, Ilham merekam kondisi kanal dari udara menggunakan drone.

Tampak dari atas, kanal terlihat seperti dipenuhi salju atau bongkahan es layaknya lanskap di kawasan kutub.

Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda
Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda [Instagram/Ilhamapriyanto]

Namun, ketika kamera mendekat, jelas terlihat bahwa yang tampak putih menyilaukan tersebut bukanlah salju atau es, melainkan busa tebal yang memenuhi permukaan air kanal.

"Hamparan busa di aliran Kanal Banjir Timur, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara," tulis Ilham dalam keterangan videonya yang diunggah pada Rabu, 18 Juni 2025.

Meski belum diketahui secara pasti asal-muasal busa tersebut, kemunculannya menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Banyak netizen menduga bahwa busa tersebut berasal dari limbah cair, baik dari aktivitas industri di sekitar kawasan maupun dari limbah domestik yang tidak diolah dengan baik sebelum dibuang ke kanal.

Baca Juga: Fakta Baru Misteri Kematian Purnawiraran Jenderal TNI di Marunda, Mobil Melaju Tanpa Ban Depan Bagian Kanan

Rekaman Ilham sontak menuai beragam reaksi dari pengguna media sosial. Sebagian warganet sempat mengira bahwa video tersebut diambil di luar negeri, bahkan ada yang menyebutnya mirip lanskap di Kutub Utara.

"Kirain salju, ternyata busa," tulis seorang warganet.

"Bongkahan es! Eh, ternyata busa! Kirain di luar negeri," komentar lainnya dengan nada heran.

Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda
Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda [Instagram/Ilhamapriyanto]

Sementara itu, banyak pula yang menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap potensi pencemaran lingkungan yang bisa berdampak luas, baik bagi ekosistem air maupun kesehatan manusia.

"Pencemaran tinggi. Sama seperti Kali Cakung dan drainase di Cilincing, makin parah aja," tulis seorang pengguna Instagram.

"BRO, itu limbah dari pabrik atau limbah domestik. Bisa rusak lingkungan, ganggu ekosistem, dan ekonomi nelayan pun bisa terdampak," ujar netizen lainnya yang menyuarakan keprihatinan serius.

Tak sedikit pula netizen yang meminta agar pihak berwenang segera turun tangan menyelidiki sumber pencemaran tersebut.

Beberapa di antaranya menilai bahwa fenomena ini bukan hal sepele dan harus diusut tuntas.

"Harus diusut nih. Kalau enggak diselidiki, bisa-bisa ini cuma jadi tontonan viral doang tanpa ada solusi," ujar seorang warganet.

"Fix ini kerjaan limbah pabrik. Pemerintah harus tegas, jangan tutup mata," timpal komentar lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta atau instansi terkait lainnya.

Sejauh ini, belum diketahui apakah busa yang muncul tersebut berasal dari limbah deterjen, bahan kimia dari industri, atau fenomena alami akibat reaksi biologis tertentu.

Pihak kelurahan Marunda maupun kecamatan Cilincing juga belum memberikan tanggapan terkait kejadian ini.

Namun melihat antusiasme publik di media sosial, diharapkan dalam waktu dekat pemerintah daerah dapat mengambil langkah investigasi dan mitigasi.

Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda
Fenomena Busa Tebal Penuhi Kanal Banjir Timur Marunda

Fenomena busa di aliran air sebenarnya bukan hal yang asing di sejumlah daerah di Indonesia.

Beberapa kasus serupa pernah terjadi di sungai-sungai besar seperti Sungai Brantas di Jawa Timur atau Sungai Citarum di Jawa Barat, yang umumnya terkait dengan pencemaran akibat limbah industri yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Kejadian di Kanal Banjir Timur ini memperlihatkan bahwa persoalan limbah dan pencemaran lingkungan masih menjadi tantangan serius di tengah urbanisasi dan aktivitas industri yang terus berkembang di ibu kota.

Jika tidak ditangani dengan serius, dampaknya bisa berlarut-larut dan merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI