Jejak Kontroversial Pasar Pramuka, Dari 'Pasar Skripsi' hingga Terseret Isu Ijazah Jokowi

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 19 Juni 2025 | 19:42 WIB
Jejak Kontroversial Pasar Pramuka, Dari 'Pasar Skripsi' hingga Terseret Isu Ijazah Jokowi
Foto ilustrasi suasana Pasar Pramuka Jakarta Timur. [Suara.com/Yaumal]

Suara.com - Nama Pasar Pramuka, sebuah kawasan niaga legendaris di Jakarta Timur, mendadak viral. Lokasi ini mendadak mencuat menjadi sorotan tajam dan viral di jagat maya.

Bukan karena menjadi pusat penjualan obat dan alat kesehatan termurah, melainkan karena terseret dalam pusaran salah satu isu politik paling sensitif di Tanah Air: keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Narasi yang mengaitkan pasar ini sebagai 'pabrik' pembuatan dokumen tersebut telah membuka kembali lembaran sejarah panjang dan reputasi gandanya yang penuh warna.

Untuk memahami mengapa Pasar Pramuka bisa dikaitkan dengan isu sepenting ini, maka perlu menelusuri jejak transformasinya selama beberapa dekade.

Jauh sebelum dikenal sebagai surga para pencari obat atau kicauan burung, pasar ini memiliki identitas yang sangat berbeda.

Menurut kesaksian warga sekitar, pada era 1960-an, kawasan ini hanyalah pasar sayur dan buah di pagi hari yang bertransformasi menjadi lapak buku bekas di malam hari.

Memasuki akhir era 1970-an hingga 1980-an, Pasar Pramuka bermetamorfosis menjadi sebuah fenomena unik yang dikenal sebagai 'Pasar Skripsi'.

"Dulu, mengetik skripsi dengan mesin tik itu keahlian khusus. Di sinilah pusatnya para jago ketik berkumpul," kenang Jarkasyi Royani, seorang warga yang tumbuh besar di kawasan itu, dalam sebuah wawancara pada 23 November 2015.

Mahasiswa dari berbagai penjuru Jakarta berbondong-bondong datang untuk merampungkan tugas akhir mereka. Namun, reputasi sebagai pusat pengetikan ini perlahan bergeser ke arah yang lebih kelam.

Baca Juga: Ketimbang Jadi Ketum PSI, Projo Dorong Jokowi Bikin Partai Baru Agar Lebih Original dan Nyata

Seiring waktu, beberapa kios mulai menawarkan jasa 'ekstra', menjadikannya lokasi yang terkenal sebagai sarang pemalsuan berbagai dokumen.

Tudingan Mengejutkan dan Bantahan Keras UGM

Reputasi kelam inilah yang kembali diungkit ketika politikus senior PDI-Perjuangan, Beathor Suryadi, melontarkan tudingan mengejutkan.

Dalam sebuah pernyataan yang beredar luas di media sosial pada pertengahan Juni 2025, Beathor mengklaim bahwa dokumen ijazah yang digunakan Jokowi saat mendaftar sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada 2012, diduga dibuat di Pasar Pramuka.

"Dokumen itu disusun buru-buru. Prosesnya sangat cepat dan melibatkan beberapa orang tim inti," ujar Beathor dalam keterangan yang viral tersebut.

Tudingan ini sontak memicu badai di media sosial, menghidupkan kembali perdebatan lama yang telah berulang kali muncul.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI