Viral Video Warga Israel Tolak Tetangga Masuk Bunker saat Serangan Rudal, Warganet Geram!

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 20:16 WIB
Viral Video Warga Israel Tolak Tetangga Masuk Bunker saat Serangan Rudal, Warganet Geram!
Kondisi di salah satu sudut kota di Isreal usai dihantam rudal-rudal Iran. [Twitter]

Suara.com - Serangan rudal Iran ke wilayah Israel memicu kepanikan massal dan membuat ribuan warga mencari perlindungan di bunker-bunker darurat.

Di tengah situasi genting ini, beredar video yang diklaim sebagai potret diskriminasi antar sesama.

Warga Israel disebut menolak tetangga mereka masuk ke tempat perlindungan hanya karena mereka berasal dari gedung apartemen yang berbeda.

Kejadian ini terekam dalam sebuah video yang dibagikan oleh akun @MuhammadSmiry di platform X, segera menjadi viral serta menuai kecaman dari publik.

"Warga Israel menolak mengizinkan warga Israel lainnya masuk ke tempat perlindungan saat pengeboman, meskipun mereka membawa anak-anak, hanya karena mereka berasal dari gedung yang berbeda," tulis akun tersebut.

Dalam situasi perang atau serangan berskala besar, solidaritas biasanya muncul secara alami sebagai refleks kemanusiaan.

Warganet dari berbagai belahan dunia pun ramai mengomentari unggahan viral tersebut.

"Mereka bahkan tidak saling menyukai. Satu-satunya hal yang menyatukan mereka hanyalah tujuan bersama untuk mencuri dan melakukan genosida," komentar salah seorang warganet.

Sebagaimana diketahui, Israel diyakini melakukan genosida terhadap warga Gaza, Palestina selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Arie Untung Rekam Gharqad, Tumbuhan yang Disebut Nabi Muhammad Tempat Sembunyi Orang Yahudi

Ilustrasi sejumlah warga Palestina beragama Islam dan Kristen dilarang masuk ke banker (X)
Ilustrasi sejumlah warga Palestina beragama Islam dan Kristen dilarang masuk ke banker (X)

"Sudah pasti mereka tidak punya empati kemanusiaan, karena terhadap sesama mereka saja tidak terlihat adanya rasa kemanusiaan," bunyi komentar yang lebih tajam.

Insiden penolakan ini bukan kasus pertama yang menunjukkan diskriminasi di Israel, terutama dalam konteks akses ke tempat perlindungan.

Sebelumnya, sejumlah warga Palestina yang tinggal di wilayah Israel, baik Muslim maupun Kristen, juga mengalami perlakuan serupa.

Mereka ditolak masuk ke bunker saat rudal Iran menggempur wilayah Tel Aviv dan sekitarnya.

Kasus diskriminasi itu terjadi di Jalan Yehuda Hayamit, di mana sekitar 12 warga Palestina yang sebelumnya sempat menggunakan tempat perlindungan mendapati bahwa kode akses masuk telah diubah tanpa pemberitahuan.

Mereka mengatakan kepada Middle East Eye bahwa tindakan ini dilakukan setelah mereka berlindung di sana selama beberapa hari saat sirene peringatan dibunyikan.

Kesaksian datang dari Nasir Ktelat, warga Palestina yang tinggal di lantai empat gedung apartemen tua di kawasan tersebut.

Ktelat menceritakan bahwa dia dan tetangganya awalnya diberi akses ke tempat perlindungan oleh seseorang dari komite gedung.

Ketika serangan terjadi, mereka terbiasa berkumpul di tempat itu.

Namun akhir pekan lalu, ketika mereka kembali memasuki bunker, warga Yahudi Israel dari gedung baru membuat mereka merasa tidak diterima.

Sejumlah warga Israel diduga kabur dan memilih pergi ke Prancis. [Instagram ctd.insider]
Sejumlah warga Israel diduga kabur dan memilih pergi ke Prancis. [Instagram ctd.insider]

Dia juga menyampaikan bahwa lingkungan di Jalan Yehuda Hayamit merupakan kawasan permukiman campuran antara bangunan lama dan gedung baru.

Anehnya, warga Yahudi yang tinggal di gedung lama tetap diperbolehkan menggunakan tempat perlindungan tersebut, sedangkan warga Palestina tidak.

Tempat perlindungan yang seharusnya menjadi ruang aman bagi semua orang, tanpa melihat latar belakang, justru menjadi simbol eksklusi.

Sayangnya, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi warga Israel yang ramai dicap zionis.

Sebagai informasi, serangan rudal Iran ke Israel terjadi sebagai respons atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus awal April lalu.

Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal balistik ke wilayah Israel, menargetkan sejumlah lokasi strategis termasuk Tel Aviv dan Yerusalem.

Serangan tersebut menandai eskalasi besar dalam ketegangan antara kedua negara dan menjadi salah satu konfrontasi langsung paling serius dalam beberapa dekade terakhir.

Sistem pertahanan rudal Iron Dome memainkan peran krusial dalam mencegat rudal yang masuk.

Menariknya, ada banyak rudal yang lolos dan menghancurkan banyak sudut kota Tel Aviv.

Kontributor : Chusnul Chotimah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI