Ita Fatia Dampingi Korban Termuda Pemerkosaan Massal 1998, Umurnya Baru 11 Tahun

Sabtu, 21 Juni 2025 | 19:37 WIB
Ita Fatia Dampingi Korban Termuda Pemerkosaan Massal 1998, Umurnya Baru 11 Tahun
Ilustrasi pemerkosaan [Telisik.id]

Suara.com - Aktivis Ita Fatia Nadia menjadi saksi hidup atas pemerkosaan massal 1998, yang belakangan disebut Menteri Kebudayaan Fadli Zon peristiwa tersebut cuma rumor.

Ita merupakan bagian dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk tragedi kemanusiaan kerusuhan Mei 1998. Ia juga menjadi pendamping korban pemerkosaan.

"Saya langsung menemui korban, yang saya tangani 15 orang dan semuanya korban pemerkosaan," kata Ita Fatia Nadia dalam siniar Bocor Alus di kanal YouTube Tempo pada Sabtu, 21 Juni 2025.

Ita mengungkap korban termuda dalam peristiwa pemerkosaan massal berusia 11 tahun.

"Namanya Fransisca, diperkosa di dekat pasar Tangerang," ujar Ita.

Fransisca merupakan anggota dari satu keluarga yang juga menjadi korban. Ibu dan kakak Fransisca meninggal karena dibunuh dalam kerusuhan 1998.

"Mamanya juga korban, meninggal, dibunuh. Kakaknya juga dibunuh, dan Francisca ini korban yang terkecil, umur 11 tahun," kata Ita Fatia.

Ita Fatia dapat ancaman pembunuhan usai sebut Fadli Zon bohongi publik terkait pemerkosaan massal 1998 [Youtube/Tempodotco]
Ita Fatia dapat ancaman pembunuhan usai sebut Fadli Zon bohongi publik terkait pemerkosaan massal 1998 [Youtube/Tempodotco]

Lebih lanjut kata Ita, Fransisca awalnya masih bisa diselamatkan usai diperkosa. Ia kemudian membawanya ke klinik untuk jalani perawatan.

Sayang, takdir berkata lain. Bocah malang itu akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.

"Saya dengan tangan saya, mendampingi dia untuk pergi selamanya. Meninggal pukul 11.20 WIB," kata Ita.

Baca Juga: Sebut Fadli Zon Bohongi Publik Terkait Pemerkosaan Massal, Ita Fatia Diancam Dibungkam sampai Mati

Ita bahkan ikut membersihkan jenazah Fransisca waktu itu. Ia begitu miris karena alat vital si kecil rusak akibat tindakan bejat para pelaku.

Setelahnya, jenazah Fransisca dibawa ke Cilincing untuk dikremasi. Ita Fatia Nadia juga yang membawa abu bocah 11 tahun tersebut untuk dilarung.

Ita Fatia juga membawa cerita yang tak kalah miris. Ia mendampingi dua mahasiswa Trisakti yang ikut menjadi korban.

"Mereka adalah gadis Tionghoa, dibawa ke mobil Payudaranya dipotong di bawah jembatan flyover dekat Trisakti, kelaminnya juga dianiaya," terang Ita Fatia Nadia.

Cerita miris lainnya juga dialami seorang ibu rumah tangga. Menurut Ita, korban diperkosa di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Menbud Fadli Zon
Menbud Fadli Zon

Ita mengatakan bahwa alat vital korban dirusak di sebuah taman di depan mal.

Fakta-fakta itu membuat Ita geram usai Fadli Zon mengatakan bahwa pemerkosaan massal 1998 adalah rumor belaka.

"Statemen saya adalah bahwa Fadli Zon telah membohongi publik, berdusta kepada publik dan perempuan Indonesia. Fadli Zon juga telah melakukan pembohongan fakta sejarah," kata Ita.

Pernyataan ini hadir saat Ita Fatia Nadia tampil dalam konferensi pers, merespons ucapan Fadli Zon.

Tapi setelah pernyataan itu hadir, Ita Fatia Nadia mendapat ancaman hingga mau dibunuh.

"Jumat malam, saya mendapatkan telepon di jam 11 malam, 'antek Cina kamu!'," kata Ita Fatia Nadia.

"Saat itu saya diam saja, tapi setelahnya saya bicara kepada satu teman bahwa saya tidak takut, sudah biasa," imbuhnya.

Ancaman kembali berlanjut di Minggu dini hari. Suara yang sama dan nomor yang sama bicara dengan tegas kepada Ita Fatia Nadia.

"Katanya 'kamu keluarga PKI, suamimu tapol, matiin orang PKI itu, gampang, tidak ada yang membela'. Nada suaranya keras," kata Ita Fatia Nadia.

Sebelum telepon itu berakhir, si pengancam soal rencana pembunuhan. "Terakhir 'saya bungkam mulut kamu sampai mati'," katanya.

Ita Fatia Nadia mengakui, suaminya adalah seorang tapol alias tahanan politik. Namun kondisinya yak seperti dirinya yang bisa beraktivitas dengan normal.

"Suami saya tapol, tapi sudah sepuh, sedang sakit, tapi kami semua merawat dengan cinta kasih," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI