Selain itu, perlu kerja sama internasional untuk menjaga stabilitas harga pangan global.
"Jika kita membiarkan iklim terus merosot, maka kita seperti mengirim keuntungan pertanian kita ke negara lain," ujar Hsiang. Negara seperti Kanada dan Rusia mungkin menjadi pemenang baru dalam pertanian, sementara negara tropis dan subtropis merugi.
Para petani selama ini sudah terbiasa merawat tanah, memperbaiki lumbung, dan berinvestasi dalam infrastruktur. Namun, sebagaimana diingatkan Hsiang, "Jika iklim dibiarkan rusak, semua itu jadi sia-sia. Tanah yang kita wariskan mungkin tak lagi cocok untuk bertani."
Pilihan ada di tangan kita: berinvestasi pada ketahanan iklim dan adaptasi pertanian, atau membiarkan miliaran orang menghadapi krisis pangan dalam sunyi. Karena di balik setiap butir padi, ada harapan yang bisa sirna jika bumi terus menghangat.