"Karena kalau sebulan lagi kemudian kita harus menunggu urusan alur pengerukan selesai sementara mereka sudah kurang lebih tiga bulan kesulitan untuk mendistribusikan hasil buminya kita sama saja dengan membiarkan 4.300 jiwa itu mengadu nasibnya sendiri," katanya.
Rieke yang meninjau proses pengerukan alur di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada hari Minggu lalu mengungkap berbagai masalah yang terjadi akibat terputusnya akses transportasi tersebut.
"Masyarakat tidak dapat mendistribusikan hasil bumi yang merupakan mata pencaharian utama mereka," tulis Rieke Diah Pitaloka pada caption Instagram.
"Pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan energi terganggu," lanjut pemeran Oneng ini saat mengungkap masalah lainnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini juga menyebut jika distribusi dan ketersediaan bahan pokok serta BBM terganggu akibat terputusnya akses transportasi ini.
Bahwa pendangkalan itu menghambat pola distribusi BBM ke TBBM Pertamina dan ini tentunya berdampak serius pada penyediaan dan distribusi BBM di Provinsi Bengkulu secara keseluruhan.
Rieke Diah Pitaloka juga menjelaskan kalau saat ini PT Pelindo tengah melakukan pengerukan dengan target tahap darurat (tahap 1) selesai pada awal Juli 2025 untuk memastikan minimal operasional pelabuhan.
Namun demikian, menurut politikus berusia 51 tahun ini, keberlangsungan hidup masyarakat Pulau Enggano tidak bisa menunggu sampai proses pemulihan selesai seluruhnya.
Rieke menyebut jika berbagai pihak, termasuk PT Pelindo dan KSOP Kelas III Pulau Baai sudah berupaya mencari solusi. Hal ini terutama terkait transportasi penumpang.
Baca Juga: Soroti Krisis Pulau Enggano, Rieke Diah Pitaloka Minta Tetapkan Status Darurat
"Namun, belum ada solusi memadai terkait distribusi barang dan hasil bumi yang justru merupakan kebutuhan utama masyarakat," jelas Rieke pada postingannya.
Untuk itu, Rieke Diah Pitaloka memohon pada pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan penanganan yang komprehensif, cepat, dan tepat sasaran.
Hal ini karena sudah hampir kurang lebih empat bulan ini saudara-saudara kita di Pulau Engganoterisolasi.
"Saya yakin Presiden Prabowo memiliki kepekaan dan perhatian terhadap kondisi darurat masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Pulau Enggano," kata Rieke Diah Pitaloka.
"Dengan segala kerendahan hati, saya memohon penanganan yang komprehensif, cepat, dan tepat sasaran atas kedaruratan Pulau Enggano, khususnya pelayanan transportasi barang dan hasil bumi," sambungnya.
Aktris yang saat ini membintangi film baru berjudul Agen +62 ini tak lupa meminta dukungan warganet untuk terus menyuarakan tagar #SaveEnggano.