Dia menjelaskan dampak buruk dari aktivitas pertambangan gas bumi di pulau Pagerungan Besar sudah lama dirasakan oleh masyarakat setempat.
Namun, kata dia, mereka hanya bisa bersabar dan berusaha menerima keadaan karena tidak ada yang berani bersuara.
"Kerusakan ekosistem ini yang paling nampak. Burung-burung endemik di kepulauan ini sudah hilang."
Tak hanya itu, ia mengatakan mata pencarian masyarakat sebagai nelayan juga ikut terancam.
"Para nelayan mengeluh, sekarang mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk mencari ikan. Padahal dulu sebelum ada aktivitas tambang gas bumi di sana, mereka cukup buang jala di depan pulau, hasilnya sudah melimpah,” tutur Riyanda.