Israel Perintahkan Warga Palestina Tinggalkan Gaza Tengah, Ancaman Serangan Membayangi

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:50 WIB
Israel Perintahkan Warga Palestina Tinggalkan Gaza Tengah, Ancaman Serangan Membayangi
Tentara Israel pada Sabtu (28/6/202), mengeluarkan perintah pengusiran terhadap warga Palestina. (ist)

Suara.com - Tentara Israel pada Sabtu (28/6/202), mengeluarkan perintah pengusiran terhadap warga Palestina.

Tidak hanya itu, militer Israel juga mengancam akan menyerang permukiman di Jalur Gaza bagian tengah.

Dikutip dari Antara, Juru bicara militer Avichay Adraee memposting peta di X yang menunjukkan wilayah Gaza tengah diberi nomor dan "wilayah yang akan dievakuasi” ditandai dengan warna merah.

Adraee mengancam akan menyerang Kota Nuseirat, Al-Zahra, Al-Mughraqa, Al-Nuzha, Al-Bawadi, Al-Basma, Al-Zahra, Al-Bustan, Badr, Abu Huraira, Al-Rawda dan Al-Safa di Gaza tengah.

Mengeklaim kota-kota tersebut "zona konflik berbahaya" dan kelompok-kelompok Palestina terus menembakkan roket ke Israel, Adraee mengeluarkan perintah evakuasi wajib bagi mereka yang berada di kota-kota tersebut ke wilayah Al-Mawasi di selatan, yang dia klaim "aman."

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah mengeluarkan perintah pemindahan paksa kepada warga Palestina menggunakan peta yang membagi Gaza menjadi sejumlah blok.

Lebih dari 90 persen dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza telah mengungsi secara paksa sedikitnya satu kali akibat serangan Israel.

Diberitakan sebelumnya, sebuah laporan mengejutkan dari surat kabar harian Israel, Haaretz, mengungkap fakta yang jauh lebih kelam dari data yang selama ini beredar.

Menurut laporan tersebut, hampir 100.000 warga Palestina telah tewas akibat perang genosida yang dilancarkan Israel di Gaza.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Kecam Israel: Tindakan Genosida di Gaza Tak Bisa Dimaafkan

Angka itu setara dengan empat persen dari total populasi di wilayah kantong Palestina tersebut.

Jumlah korban versi Haaretz ini sangat kontras dengan angka resmi yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza, yaitu 56.300 jiwa sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023.

Menurut laporan tersebut, tingginya angka kematian tidak hanya disebabkan oleh serangan brutal Israel. Banyak korban jiwa berjatuhan akibat dampak tidak langsung dari perang, seperti kelaparan massal, wabah penyakit, dan cuaca dingin ekstrem di tengah sistem kesehatan Gaza yang telah lumpuh total.

Haaretz menegaskan, meski juru bicara Israel dan para pemengaruh terus menyangkal data korban, semakin banyak pakar internasional yang meyakini bahwa angka tersebut—meski mengerikan—sangat dapat dipercaya. Bahkan, ada kemungkinan jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang tercatat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI