Mereka juga mendorong penyusunan rekomendasi kebijakan yang lebih tajam dan berbasis data.
"Pemerintah perlu naskah-naskah rekomendasi yang tematis dan bisa mengkuantifikasi dampak lingkungan dan ekonomi dari sampah,” tegas salah satu peserta.
Selain itu, diskusi menyoroti kebutuhan akan penegakan hukum yang lebih tegas, penyediaan alat pengolah sampah yang terjangkau, serta model pengelolaan yang memberi benefit langsung ke masyarakat.
Contohnya, Reverse Vending Machine (RVM) di desa yang menukar botol plastik dengan kupon diskon atau voucher game.
Kolaborasi, Bukan Kompetisi
Kesimpulan dari sesi ini menegaskan satu hal, bahwa tidak ada satu solusi tunggal untuk masalah sampah. Semua pihak perlu berjalan beriringan, bukan bekerja sendiri-sendiri.
Core Indonesia berharap metode interaktif seperti roleplay dapat memperkuat kesadaran bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal teknis, tapi juga soal membangun kultur kolaboratif dan saling percaya antar pemangku kepentingan.