Di satu sisi, ia menyebutnya "percakapan rahasia", mengindikasikan adanya instruksi atau informasi penting yang bersifat internal.
Sementara di lain sisi, ia menambahkan klausa "sambil ketawa-ketawa" yang bisa jadi merupakan upaya untuk meredakan spekulasi dan memberi kesan bahwa obrolan tersebut berlangsung dalam suasana akrab dan santai, kontras dengan apa yang tertangkap kamera.
Namun, Dasco kemudian memberikan petunjuk yang lebih jelas mengenai substansi pembicaraan tersebut.
Ia mengisyaratkan adanya "titipan" atau pesan khusus dari Presiden Prabowo yang akan bepergian untuk waktu yang cukup lama.
"Kalau soal titipan pergi lama, tentunya tadi sudah dibicarakan dengan Mas Wapres (Gibran) ya. Kalau tadi ada deh (obrolan Prabowo-Dasco)," kata Dasco.
![Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (tengah) memberikan pernyataan terkait nama yang akan mengisi posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. [Suara.com/Novian]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/07/01/53093-wakil-ketua-dpr-sufmi-dasco-ahmad.jpg)
Kursi Dubes di AS
Dalam kesempatan yang sama, Dasco juga sempat mengonfirmasi pemerintah akan secara resmi mengajukan satu nama calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat ke DPR pada Rabu (2/7/2025).
Kabar ini menjadi angin segar setelah kursi penting di Washington DC tersebut kosong dalam waktu yang cukup lama.
Konfirmasi ini disampaikan langsung oleh Dasco di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Selasa (1/7/2025), setelah ia berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Baca Juga: Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya
"Menurut informasi dari menteri sekretaris negara, bahwa terutama besar beberapa negara sahabat termasuk Amerika Serikat konfirm besok akan dikirim ke DPR dan kita akan proses sesuai mekanisme yang berlaku di Komisi I," kata Dasco.
Ketua Harian Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pemerintah tidak mengajukan beberapa nama untuk dipilih, melainkan sudah mengerucut pada satu kandidat tunggal yang telah diputuskan.
"Satu nama," tegas Dasco saat ditanya mengenai jumlah calon yang diajukan.
Ketika awak media mencoba memancing dengan salah satu nama yang sempat beredar dalam bursa spekulasi, yakni mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Dasco dengan cepat dan tegas menepisnya.
"Bukan. Bukan, bukan. Nanti besok biar Komisi I. Ini ada pimpinan Komisi I akan menjelaskan kepada pers terhadap duta besar negara sahabat yang dikirim oleh pemerintah kepada DPR. Itu yang pertama," jelas Dasco.
Lebih lanjut, Dasco memastikan bahwa DPR akan bergerak cepat untuk memproses nama calon tersebut.