Soal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Basarnas Diminta Optimalkan Pencarian Korban Hilang

Kamis, 03 Juli 2025 | 15:09 WIB
Soal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Basarnas Diminta Optimalkan Pencarian Korban Hilang
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. [Istimewa]

Suara.com - Insiden tenggelamnya KMP Tuni Pratama Jaya di perairan Selat Bali Rabu (2/7/2025) memicu keprihatinan banyak kalangan.

Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKB, Sudjatmiko, meminta Badan SAR Nasional (Basarnas) fokus pada upaya penyelamatan puluhan penumpang yang masih hilang.

Hingga Kamis (3/7/2025) pagi, dari 53 penumpang dan 12 kru KMP tercatat 4 meninggal dunia, 26 selamat, sedangkan sisanya masih dalam proses pencarian.

“Kami turut berduka cita atas terjadinya insiden kapal tenggelam yang dialami KMP Tunu Pratama Jaya. Duka cita kami juga untuk para korban yang meninggal dunia,” kata Sudjatmiko kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).

"Ini tentu sesuatu hal yang tidak diinginkan untuk terjadi. Kami mendapat informasi masih banyak korban yang hingga kini masih dilakukan pencarian. Oleh karena itu kami meminta Basarnas untuk mengoptimalkan pencarian korban hilang. Kami berharap, seluruh korban segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat," Sutjatmiko.

Ia juga meminta dilakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui secara lengkap dan detail kronologi insiden tenggelamnya kapal KMP Tuni Pratama Jaya tersebut.

Termasuk terkait kebocoran di ruang mesin dan informasi kondisi cuaca pada saat jelang berlayar.

“Semua informasi demi informasi itu harus dihimpun untuk diketahui secara detail dan lengkap sehingga menjadi keutuhan informasi kronolgi kejadian,” katanya.

Ia meminta juga agar para korban kapal dipastikan terpenuhi hak-haknya seperti pemberian asuransi kepada korban yang luka ataupun yang meninggal dunia.

Baca Juga: Usulan Pemakzulan Gibran Jalan di Tempat, Bivitri Susanti: Lucu, DPR Langgar Aturan Mereka Sendiri

Menurutnya seluruh pihak harus bekerjasama memastikan seluruh proses pencarian korban kapal tenggelam dan evakuasi kapal dapat berjalan dengan baik.

Sudjatmiko menghimbau masyarakat yang kehilangan anggota keluarga, dapat segera melaporkan di posko terkait untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap dan detail.

Keluarga menunjukkan panggilan video dengan anaknya yang menjadi korban selamat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di posko pengaduan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). Timsar gabungan berhasil menemukan 14 korban selamat dari total manifest sebanyak 53 penumpang dan 12 kru kapal. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/YU
Keluarga menunjukkan panggilan video dengan anaknya yang menjadi korban selamat tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di posko pengaduan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)

“Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, kapal milik operator swasta PT Raputra Jaya, pada Rabu (2/7) malam, saat tengah berlayar di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali.

Dilaporkan, kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB, ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI