Latar Belakang Istri Bupati Enrekang yang Viral Pelesiran di Markas Real Madrid

Hairul Alwan Suara.Com
Minggu, 06 Juli 2025 | 15:23 WIB
Latar Belakang Istri Bupati Enrekang yang Viral Pelesiran di Markas Real Madrid
Kolase Foto Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga dan istrinya Ratnawati Muchlis (kiri) di Stadion Santiago Barnabeu milik Real Madrid dan membuat video promosi PKK (kanan), [Suara.com]

Suara.com - Kehidupan keluarga pejabat kini kerap kali menjadi sorotan publik di media sosial. Terbaru, giliran istri Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga, Ratnawati Muchlis yang menuai kritik keras warganet.

Belakangan video istri Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga, Ratnawati Muchlis yang memperlihatkan dirinya saat ke Stadion Santiago Bernabeu yang merupakan markas klub sepak bola Real Madrid di Spanyol, viral di media sosial.

Video viral itu semakin menuai kritik keras lantaran istri Bupati Enrekang Yusuf Ritangnga yang juga Ketua tim penggerak PKK Enrekang itu tampak memperlihatkan promosi acara 'PKK Festival' di kabupatennya.

Beredarnya video promosi itu pun memunculkan persepsi publik perjalanan mewah itu dibiayai menggunakan uang negara.

Merespon kabar viral yang terus berkembang tersebut, Pemkab Enrekang dan keluarga pun langsung memberi klarifikasi.

Dalam pernyataan kepada awak media, Pemkab Enrekang membantah penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta menyebut perjalanan itu murni merupakan urusan bisnis pribadi.

Seiring disorotnya Ratnawati Muchlis yang pergi ke markas Real Madrid, latar belakang istri Bupati Enrekang itu banyak dicari publik lantaran penasaran akan sosoknya.

Latar belakang Ratnawati Muchlis

Latar belakang Ratnawati Muchlis terbilang tidak banyak tersebar di dunia maya. Meski demikian, ia memang tercatat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Enrekang sejak suaminya dilantik sebagai bupati.

Baca Juga: Istri Bupati Enrekang Plesiran ke Spanyol, Ini Bisnis dan Kekayaan Muh Yusuf Ritangnga

Ratnawati Muchlis dilantik sebagai Ketua Tim Penggerak PKK pada 11 Maret 2025 oleh Ketua TP PKK Sulawesi Selatan, Naoemi Octarima, di Baruga Pattingaloang Rujab Gubernur Sulsel.

Mengacu pada unggahan akun Instagram Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Enrekang, istri Bupati Enrekang itu juga menjabat sebagai Ketua TP Posyandu dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).

Ia juga tercatat menjadi Bunda Pendidikan Anak Usia Dini atau Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten Enkrang periode 2025-2030.

Klarifikasi Pemkab Enrekang

Sebelumnya, Bupati Enrekang Yusuf Ritangngaturut angkat suara den menyebut perjalanan istrinya ke luar negeri sama sekali tidak menggunakan uang daerah atau APBD sepeser pun.

Kata Yusuf, fasilitas ke luar negeri itu merupakan bonus tahunan yang diterima istrinya dari rekanan bisnis usahanya.

"Jadi yang sebenarnya, ibu (Ratnawati) dapat bonus jalan-jalan ke luar negeri dari rekanan bisnis," kata Yusuf, Sabtu 5 Juli 2025.

Dia kemudian menjelaskan, " Ibu keluar negeri itu dari rekanan bisnis. Semua pengeluaran ditanggung pihak perusahaan."

Politikus Partai NasDem itu bahkan menyebut bahwa hadiah perjalanan mewah seperti ini, sudah menjadi agenda rutin yang diterima istrinya setiap tahun sebagai penghargaan atas pencapaian bisnisnya.

Klarifikasi serupa datang dari panitia PKK Festival, Naim Arkananta.

Ia menjelaskan bahwa pembuatan video promosi dari Madrid hanyalah sebuah kebetulan.

Menurutnya, promosi itu dibuat karena waktunya berdekatan dengan penyelenggaraan acara pada 18 Mei lalu.

"Saat beliau sedang di Madrid, itu berdekatan untuk acara PKK Festival. Jadi video itu memang dibuat dari Madrid. Ibu membuat video ajakan untuk semarakkan kegiatan," kata Naim, Jumat (4/7).

Dia lantas mereka-reka, "Bila beliau di Jakarta, lalu kami butuh video ajakan, ya pasti videonya berlatar Jakarta. Jadi artinya, semua ini hanya kebetulan."

Meskipun klarifikasi telah diberikan, DPRD Kabupaten Enrekang tetap memberikan catatan kritis.

Wakil Ketua DPRD Enrekang, Abdurrachman Zulkarnain, meminta bupati dan keluarganya untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

Menurutnya, kegiatan seorang figur publik, sekalipun bersifat pribadi, akan selalu rawan menuai kritik dan sulit dipisahkan dari jabatannya.

"Ya dilema juga kan. Di satu sisi, saya juga tahu kegiatan ibu bupati adalah kegiatan pribadi dan dibayai perusahaan. Tetapi kondisinya banyak kritik publik," kata dia.

Abdurrachman mengingatkan bahwa masyarakat umum tidak akan selalu memahami konteks di balik sebuah unggahan.

Oleh karena itu, sebagai pejabat publik dan keluarganya, setiap tingkah laku dan tutur kata harus dijaga karena sudah menjadi pusat perhatian.

Kontributor : Mira puspito

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI