Suara.com - Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyoroti fenomena viral penari cilik dalam tradisi Pacu Jalur dari Riau yang tengah menjadi sorotan dunia.
Melalui akun Instagram resminya, Gibran tidak hanya membagikan video aksi sang bocah, tetapi juga ikut memperagakan gerakan menari yang kini mendunia.
Dalam unggahan tersebut, Gibran menulis:
“Siapa sangka, dari tepian Kuantan Singingi, semangat Pacu Jalur bisa mengalir hingga ke jagat digital dunia.
Berbagai klub besar dan pemengaruh dunia turut merayakannya.
Inilah kekuatan diplomasi budaya di era digital di mana konten mampu menjadi jembatan, memperkenalkan kearifan lokal Indonesia ke mata dunia.
Pacu Jalur bukan hanya tradisi. Ia adalah narasi, warisan, dan identitas Indonesia yang menginspirasi dunia.”

Unggahan Gibran ini muncul di tengah ramainya tren aura farming, istilah yang digunakan warganet untuk menggambarkan karisma penari cilik yang berdiri di haluan perahu Pacu Jalur dengan ekspresi tenang dan percaya diri.
Video aksi anak tersebut viral di TikTok, diiringi lagu “Young Black & Rich” dari Melly Mike, dan telah menginspirasi jutaan orang dari berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Mobil Dinas Propam Dikemudikan Anak di Bawah Umur Diduga Tabrak Lari, Ini Hukumannya
Tren ini bahkan diikuti oleh sejumlah tokoh dan lembaga internasional, termasuk klub sepak bola Paris Saint-Germain (PSG) dan AC Milan yang mengunggah versi mereka.
Bintang NFL Travis Kelce hingga YouTuber KSI juga ikut meramaikan tren “Boat Kid Aura Farming” yang menjadikan penari Pacu Jalur sebagai simbol global main character vibes.
Pacu Jalur sendiri merupakan tradisi balap perahu khas Kuantan Singingi, Riau, yang telah berlangsung sejak abad ke-17.
Awalnya digunakan untuk transportasi hasil bumi, tradisi ini berevolusi menjadi ajang tahunan penuh makna, di mana puluhan pendayung mengayuh perahu panjang yang dipimpin oleh penari pucuk jalur — anak-anak yang berdiri di ujung perahu sambil menari mengikuti irama dan semangat tim.
Fenomena aura farming yang kini melekat pada aksi penari cilik Pacu Jalur dianggap sebagai bentuk ekspresi budaya yang relevan dengan generasi muda.
Istilah ini populer di kalangan Gen Z dan Gen Alpha, biasa digunakan dalam konteks video gim, anime, atau film untuk menggambarkan karakter yang memancarkan aura luar biasa — dan kini, istilah itu lahir kembali di atas sungai Batang Kuantan.