Benarkah Tradisi Pacu Jalur Milik Malaysia? Kepala Dispar Riau Beri Penjelasan Lengkap

Yazir FIsmail Suara.Com
Senin, 07 Juli 2025 | 16:34 WIB
Benarkah Tradisi Pacu Jalur Milik Malaysia? Kepala Dispar Riau Beri Penjelasan Lengkap
Malaysia Klaim Pacu Jalur Mikik Mereka (Instagram)

Suara.com - Tradisi Pacu Jalur yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Popularitasnya semakin meluas setelah sebuah video yang menampilkan seorang anak menari di ujung perahu mendadak viral di berbagai platform media sosial, bahkan hingga menyedot perhatian warganet mancanegara.

Namun di tengah euforia tersebut, muncul sejumlah komentar netizen Malaysia yang mengklaim bahwa tradisi Pacu Jalur merupakan budaya yang berasal dari negaranya. 

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat, dengan tegas membantah klaim tersebut.

Ia menegaskan bahwa Pacu Jalur merupakan warisan budaya asli Indonesia yang telah lama menjadi identitas masyarakat Kuantan Singingi.

“Kami memahami dinamika dan cepatnya persebaran informasi di media sosial. Namun, harus ditegaskan bahwa Pacu Jalur adalah budaya asli Indonesia, khususnya dari Kuantan Singingi, Riau,” ujar Roni belum lama ini.

anak-anak di pacu jalur
Malaysia Klaim Pacu Jalur Mikik Mereka (TikTok)

Roni menduga, anggapan keliru itu muncul karena adanya kedekatan geografis dan budaya antara wilayah Riau dan Malaysia.

Kedua daerah tersebut memang berada dalam satu rumpun Melayu, sehingga beberapa tradisi memiliki kemiripan.

“Pacu Jalur itu milik Kuansing, Riau. Kami akan terus mengedukasi masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri, agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman mengenai asal-usul tradisi ini,” lanjutnya.

Baca Juga: Tentang Dikha, Anak Coki Pacu Jalur yang Viral Jadi Tren Aura Farming

Tak hanya itu, Roni juga mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah mengajukan Pacu Jalur untuk masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO.

Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat pengakuan dunia internasional terhadap tradisi yang memiliki nilai sejarah tinggi tersebut.

“Kita berharap, Pacu Jalur bisa segera diakui UNESCO. Tradisi ini bukan sekadar lomba perahu, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah, filosofi, dan kekayaan budaya yang mendalam bagi masyarakat Melayu Riau,” ungkap Roni.

Pacu Jalur sendiri merupakan lomba mendayung perahu tradisional yang biasanya digelar di Sungai Kuantan.

Aura Farming Anak Coki Pacu Jalur Kuansing. [wonderfulimages.kemenparekraf.go.id]
Malaysia Klaim Pacu Jalur Mikik Mereka [wonderfulimages.kemenparekraf.go.id]

Perahu yang digunakan berukuran panjang dan mampu menampung puluhan pendayung.

Dalam setiap perlombaan, ada pemandangan unik yang selalu menarik perhatian, yakni keberadaan seorang anak kecil yang berdiri di ujung perahu sambil menari-nari mengikuti irama gendang dan sorak-sorai penonton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI