8 Fakta Andini Permata yang Viral di Media Sosial, Link Videonya Dicari-cari!

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 11:45 WIB
8 Fakta Andini Permata yang Viral di Media Sosial, Link Videonya Dicari-cari!
Perempuan yang disebut Andini Permata. [Dok. Istimewa]

Sampai berita ini ditulis, belum ada data resmi soal siapa sosok sebenarnya di balik nama Andini Permata.

Tidak ditemukan akun media sosial terverifikasi, rekam jejak digital, maupun keterkaitan dengan profesi publik seperti selebgram, influencer, atau artis.

Beberapa pengguna media sosial menduga nama tersebut hanya digunakan sebagai clickbait atau bahkan alias yang sengaja dibuat untuk menutupi identitas asli dalam video.

“Bisa jadi Andini Permata itu nama fiktif. Banyak akun abal-abal pakai nama itu buat nyebar link video,” tulis seorang pengguna X.

4. Spekulasi Pelanggaran Hukum

Tanpa penjelasan konteks yang jelas, banyak warganet berspekulasi bahwa video itu mengandung unsur pelanggaran etika dan hukum. Khususnya karena melibatkan seorang anak dalam visual yang dianggap tidak pantas.

Komentar seperti “Kenapa ada anak kecil di video seperti itu?” ramai menghiasi kolom komentar TikTok. Isu ini memunculkan kekhawatiran serius soal potensi eksploitasi anak dalam konten digital.

5. Penyebaran Link Penuh Rentan Malware dan Penipuan

Pakar keamanan siber memperingatkan agar masyarakat tidak tergoda mengeklik tautan video Andini Permata full yang banyak beredar. Sebagian besar tautan tersebut hanyalah jebakan berisi malware, spyware, atau bagian dari skema penipuan digital.

Baca Juga: Klik Link Video Andini Permata Sama Bocil, Apa Dampaknya?

Berikut beberapa risiko siber yang mengintai:

- Pencurian data pribadi: Link palsu bisa menginfeksi perangkat dengan trojan atau keylogger.
- Pemerasan digital: Penjahat siber bisa mengancam menyebarkan data pengguna.
- Jeratan hukum: Menyimpan atau menyebarkan konten asusila, apalagi yang melibatkan anak di bawah umur, melanggar UU ITE dan UU Perlindungan Anak.
- Kerusakan reputasi: Cukup membuka konten bisa membuat pengguna terekam dalam sistem pelacak atau menjadi target phishing.

6. Lemahnya Literasi Digital

Kasus viral video Andini Permata mencerminkan lemahnya literasi digital di Indonesia. Banyak masyarakat langsung mempercayai dan menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Padahal, tidak semua yang viral bisa dibenarkan atau legal.

Menurut pakar media sosial, algoritma TikTok dan X justru mempercepat penyebaran konten yang tinggi interaksi, terlepas dari kebenarannya. Ini memperparah kondisi, membuat konten sensasional semakin mudah viral.

7. Potensi Doxing dan Bahaya Sosial

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI