Suara.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak akhir pekan lalu memicu banjir di sejumlah titik, khususnya di wilayah Jakarta Utara.
Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 58 Rukun Tetangga (RT) masih terdampak banjir.
Termasuk di antaranya dua RT di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, yang hingga kini masih terendam air setinggi 50 sentimeter.
"Air sempat mencapai ketinggian 65 cm pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, namun berangsur surut menjadi 50 cm menjelang siang," kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, melansir Antara, Selasa 8 Juli 2025.
BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir yang berlaku dari tanggal 4 hingga 13 Juli 2025.
Banjir rob terjadi akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan bulan yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta yang menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin 7 Juli 2025 siang.
Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.
Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.
Bendungan Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.
Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.
Sebagai bentuk respon cepat terhadap banjir dan genangan yang terjadi, BPBD DKI Jakarta telah menggerakkan personel untuk melakukan pemantauan dan tindakan penanganan.
Tim BPBD bekerja sama dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.
"Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," uap Yohan.
Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," katanya.