Misteri Kematian Diplomat Kemlu, Susno Duadji: Curigai Semua Orang Terdekatnya

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 16:21 WIB
Misteri Kematian Diplomat Kemlu, Susno Duadji: Curigai Semua Orang Terdekatnya
Mantan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji. [ bidik layar Youtube Nusantara TV]

Suara.com - Mantan Kepala Bareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji, ikut angkat bicara soal misteri kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39). Tak main-main, ia melontarkan prinsip investigasi yang tajam: semua orang terdekat korban sebelum tewas harus dicurigai.

Susno Duadji meyakini kasus yang menyita perhatian publik ini akan segera terungkap. Kuncinya, kata dia, ada pada bukti-bukti krusial yang sudah di tangan polisi, mulai dari sidik jari di lakban, rekaman CCTV, hingga isi ponsel korban.

"Apa yang dikelola? Pertama bagaimana kondisi korban. Kedua adakah bukti-bukti yang didapatkan di TKP, sidik jari. Sidik jari yang paling memungkinkan adalah lakban yang ada di kepalanya," katanya dikutip dari tayangan Youtube, Jumat (11/7/2025).

Dengan bukti-bukti tersebut, Susno optimistis teka-teki kematian Arya Daru akan terpecahkan.

"InsyaAllah saya yakin ini bisa terungkap. Kenapa bisa terungkap? Hp ada, sidik jarinya ada, CCTV ada. Kemudian hasil-hasil pemeriksaan lain termasuk dari istri, saksi yang mengetahui, saksi yang mendobrak, InsyaAllah bisa terungkap," ungkapnya.

Faktor penentu lainnya, menurut Susno, adalah hasil autopsi. Ia menyebut pemeriksaan jenazah akan menjadi jawaban final untuk mengungkap penyebab kematian, apakah karena penyakit, diracun, atau akibat kekerasan fisik.

"Tidak kalah penting adalah hasil dari pemeriksaan autopsi karena hasil dari autopsi itu akan menjawab apakah korban misalnya meninggal karena menegak obat. Apakah korban pada tubuhnya ditemukan ada hal-hal yang janggal, misalnya bekas pukulan, bekas tusukan, dan lain-lain. Itu akan menjawab semua penyebabnya," beber dia.

Lebih lanjut, Susno Duadji menekankan satu prinsip dasar dalam penyelidikan kasus seperti ini. Ia meminta agar semua pihak yang berinteraksi dengan korban sesaat sebelum meninggal dunia, tanpa terkecuali, masuk dalam radar penyelidikan.

"Setiap orang yang paling berdekatan dengan korban sebelum korban meninggal itu semuanya harus dicurigai. Walaupun kita tidak boleh memvonis bahwa dialah pelakunya. Kecurigaan bisa dibuktikan dengan hasil pemeriksaan, hasil penyelidikan," sambungnya.

Baca Juga: "Terlalu Rapi, Ini Janggal": Kriminolog Curiga Kematian Diplomat Kemlu, Ada Rekayasa?

Seperti diketahui, Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, kepalanya terlilit lakban kuning dan tubuhnya terbungkus selimut. Polisi telah memeriksa lima saksi, termasuk istri, penjaga kos, dan rekan korban, serta menyita dua CCTV dari lokasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI