Suara.com - Pakar Mikro Ekspesi, Handoko Gani turut menyoroti gestur Arya Daru Pangayunan, pegawai Kemenlu yang tewas dengan muka terlilit lakban berdasar sejumlah cuplikan rekaman kamera pengawas CCTV yang beredar di media sosial. Adapun gestur yang disorot yakni, ketika Arya Daru dalam kondisi membuka baju saat berada di luar kamar kosnya.
Dalam program yang tayang di channel Youtube KOMPASTV pada Jumat (11/7/2025), Handoko awalnya menyoroti beredarnya tiga buah rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas terakhir Arya Daru sebelum ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlakban.
Berdasar potongan video yang beredar, kegiatan terakhir yang dilakukan Arya Daru di antaranya saat korban pulang ke indekosnya, membuang kantong kresek diduga sampah dan saat korban membuka kemeja saat kembali ke kamar kos.
"Jadi, saya rasa kita bisa melihat situasi kondisinya dengan baik. Tidak ada suatu isu yang atau suatu hal yang unik gitu ya. Nah, yang kedua dan ketiga ini yang perlu kita sorot yaitu mungkin yang kedua dari bahasa tubuhnya keluar dari kamar tidak terlihat ketergesa-gesaan ya, santai," ujarnya.

Dari analisnya berdasar cuplikan video yang beredar, Handoko juga mencurigai kantong kresek yang sempat dibuang oleh korban saat keluar kamar kos. Selain itu, Handoko juga menjelaskan soal gesture korban dalam dua potongan video yang beredar, yakni ketika membuang kantong kresek dan saat membuka kemeja.
"Namun yang perlu memang disorot adalah kantong kresek hitam yang terlihat berat ya dan dibawa dengan bahasa tangan yang agak jauh dari tubuh. Ini yang perlu didalami sebetulnya apa yang dibuang ya. Kemudian, nah ini yang sangat menarik ya di antara CCTV dua lainnya yaitu ketika kembali dengan tubuh terbuka atau kemejanya terbuka," bebernya.
Namun, Handoko masih mempertanyakan apakah potongan-potongan video yang beredar itu berasal dari rekaman CCTV yang sama atau bukan. Terlebih, aktivitas lain korban sebelum tewas juga tak terpantau dari rekaman CCTV yang beredar, terutama saat korban terlihat berada di luar kamar kosnya.
"Nah, kita akan bertanya-tanya. Pertama kita harus memastikan dulu apakah ada video yang terpotong ya dari CCTV yang sama. Nah, kalau tidak ada yang terpotong berarti kita patut menduga apakah ada kegiatan lain di dalam lokasi, di mana beliau hilang dari pantauan CCTV, yaitu masuk ke dalam sebuah pintu yang kita tidak tahu itu pintu apa," ungkapnya.
Seperti diketahui, Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025). Saat ditemukan, kepalanya terlilit lakban kuning dan tubuhnya terbungkus selimut. Polisi telah memeriksa lima saksi, termasuk istri, penjaga kos, dan rekan korban, serta menyita dua CCTV dari lokasi.
Baca Juga: Jejak Digital dan Aliran Uang Bisa Bongkar Misteri Tewasnya Diplomat Kemlu? Ini Kata Eks Kabareskrim