Cuan Nikel Bikin Ekonomi Malut Melesat 34,6 Persen dan Ancam Raja Ampat, Ini 7 Manfaat Sebenarnya

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:41 WIB
Cuan Nikel Bikin Ekonomi Malut Melesat 34,6 Persen dan Ancam Raja Ampat, Ini 7 Manfaat Sebenarnya
Ilustrasi hasil tambang Nikel di Indonesia (Antara)

4. Industri Dirgantara dan Militer

Untuk aplikasi yang menuntut performa tertinggi, nikel adalah jawabannya. Superalloy berbasis nikel mampu mempertahankan kekuatan dan integritas strukturnya pada suhu yang sangat tinggi.

Oleh karena itu, material ini menjadi bahan wajib untuk membuat komponen mesin jet, turbin gas pembangkit listrik, hingga kendaraan militer berperforma tinggi.

5. Pembuatan Koin

Secara historis, nikel telah lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan uang koin di berbagai negara. Sifatnya yang keras, tahan lama, dan tidak mudah berkarat menjadikannya material ideal. Contohnya adalah koin 5 sen Amerika Serikat yang dikenal sebagai "nickel" dan koin 1 dan 2 Euro.

6. Katalisator dalam Industri Kimia

Dalam dunia industri kimia, nikel berfungsi sebagai katalisator, yaitu zat yang mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Salah satu contoh paling umum adalah dalam proses hidrogenasi minyak nabati untuk membuat margarin.

7. Alat-alat Medis

Karena sifatnya yang tahan korosi dan biokompatibel (tidak menimbulkan reaksi negatif pada tubuh), nikel dalam bentuk stainless steel menjadi bahan pilihan untuk membuat instrumen bedah, implan ortopedi, hingga kawat gigi.

Baca Juga: Smelter Nikel MMP Resmi Beroperasi, Cetak 1.000 Lapangan Kerja dan Dorong Industri EV

Daftar Lokasi Tambang dan Dua Wajah Industri Nikel Indonesia

Dengan manfaat yang begitu besar, tak heran jika cadangan nikel Indonesia yang merupakan terbesar di dunia menjadi aset strategis. Berikut adalah potret industri nikel di beberapa lokasi utama:

  • Lonjakan Ekonomi 34,6% di Maluku Utara (Weda Bay & Pulau Obi): Provinsi Maluku Utara adalah bukti nyata dampak ekonomi nikel. Berkat kehadiran kawasan industri raksasa seperti Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan operasi Harita Nickel, ekonomi Malut meroket hingga mencatatkan pertumbuhan fantastis 34,6 persen, menjadikannya yang tertinggi di dunia. Namun, ledakan ini dibayangi isu lingkungan dan sosial yang menjadi perhatian serius.

  • Geger Rencana Tambang Nikel di Surga Terakhir, Raja Ampat: Di sisi lain, ekspansi nikel memicu kontroversi hebat. Publik dan aktivis lingkungan dibuat geger setelah terungkapnya penerbitan beberapa Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di wilayah Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya. Wilayah yang dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia dan destinasi wisata premium ini terancam oleh potensi kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan.

  • Morowali, Sulawesi Tengah: Kawasan ini adalah pionir pusat industri nikel terpadu di Indonesia. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadi bukti nyata bagaimana hilirisasi dapat mengubah sebuah wilayah, menyerap puluhan ribu tenaga kerja dan menampung puluhan perusahaan pengolahan nikel dari bijih mentah hingga produk jadi.

  • Sorowako, Sulawesi Selatan: Dikenal sebagai salah satu kawasan tambang nikel tertua yang dioperasikan oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sorowako telah menjadi basis produksi nikel matte selama puluhan tahun, menjadi salah satu penopang utama ekspor nikel olahan Indonesia.

  • Pomalaa, Sulawesi Tenggara: Merupakan salah satu wilayah operasi utama milik BUMN pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Di sini, Antam mengolah bijih nikel menjadi feronikel, produk antara yang penting untuk industri baja global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI