Tangkap Delapan Pelaku Penyerang Guru di Yahukimo, Polri: Mereka Kelompok OPM Pimpinan Elkius Kobak

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:56 WIB
Tangkap Delapan Pelaku Penyerang Guru di Yahukimo, Polri: Mereka Kelompok OPM Pimpinan Elkius Kobak
Kepala Operasi Damai Cartenz-2024 Brigjen Faizal Ramadhani. [Jubi]

Suara.com - Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap delapan anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB - OPM.

Mereka ditangkap terkait dugaan penyerangan terhadap guru dan tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan yang terjadi pada Maret 2025 lalu.

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani menyebut bahwa ada delapan pelaku yang ditangkap ini merupakan kelompok OPM Batalyon Eden Sawi Yali di bawah komando Ohion Helembo alias Bapa Simpan, yang berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak.

"Dari delapan yang sudah diamankan, tiga yang sudah terbukti sebagai tersangka, yakni atas nama Aris Pahabol, DH, dan NS. Sedangkan lima orang sisanya masih dalam proses pendalaman," jelas Faizal kepada wartawan pada Sabtu 12 Juli 2025.

Penangkapan terhadap delapan anggota OPM ini, kata Faizal, dilakukan bersama jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Yahukimo.

Saat ini, penyidik masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan untuk mencari beberapa pelaku lain yang diduga terlibat dalam kasus penyerangan guru dan nakes di Yahukimo tersebut.

"Kami serius menangani kasus ini. Pelaku yang terlibat akan kami proses secara tegas dan profesional," ujar Faizal.

Serangan yang dilakukan OPM terhadap guru dan nakes di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan terjadi pada Jumat, 21 Maret 2025.

Penyerangan itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Rosalina Rerek Sogen yang berprofesi sebagai guru.

Baca Juga: Wapres Gibran 'Turun Gunung' ke Papua: Janji Manis atau Mimpi di Siang Bolong?

Sementara juru bicara TPNPB - OPM Sebby Sambom mengklaim bahwa guru yang menjadi korban serangan kelompoknya itu merangkap sebagai agen intelijen pemerintah Indonesia.

"Kami siap bertanggung jawab atas pembunuhan agen intelijen Indonesia yang berprofesi sebagai guru," kata Sebby kepada wartawan pada Sabtu 22 Maret 2025.

Namun, tudingan OPM itu dibantah Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Candra Kurniawan.

Chandra menegaskan bahwa korban penyerangan OPM murni berprofesi sebagai guru bukan agen intelijen.

OPM Bakar Gereja dan Rumah Bupati Puncak Papua

Aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menyulut api di Papua Tengah. Sejumlah fasilitas vital, termasuk rumah dinas bupati, gereja, dan puskesmas di wilayah Ilaga, luluh lantak dilalap api.

Ironisnya, di tengah panasnya situasi, perhatian netizen justru tertuju pada sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

OPM bakar rumah Bupati Puncak, Papua. (bidik layar video di X)
OPM bakar rumah Bupati Puncak, Papua. (bidik layar video di X)

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, mengonfirmasi bahwa rentetan pembakaran terjadi di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, pada Minggu (6/6).

OPM mengklaim aksi mereka membakar dua rumah Bupati Elvis Tabuni dibenarkan karena fasilitas tersebut dipakai sebagai pos militer.

Namun, tudingan itu dibantah keras oleh aparat. Faizal menegaskan narasi tersebut adalah propaganda usang untuk membenarkan kekerasan mereka.

Faizal memastikan kedua rumah dinas tersebut sudah lama kosong dan tidak lagi ditempati.

Selain dua rumah bupati dan Kantor Distrik, daftar kerusakan yang dicatat aparat semakin panjang.

Rinciannya adalah satu gereja di Kampung Pinapa, rumah dinas Pemda, dan sebuah puskesmas di kampung yang sama. Tak hanya itu, satu sekolah dan Kantor Desa di Kampung Pinggil, Distrik Omukia, juga menjadi korban amukan OPM.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo, menambahkan bahwa klaim OPM adalah upaya sistematis untuk menggiring opini publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI