Soal Ancaman Tukin Dipotong, Pemprov DKI Luruskan: Toleransi Hanya untuk yang Jujur Antar Anak

Senin, 14 Juli 2025 | 12:01 WIB
Soal Ancaman Tukin Dipotong, Pemprov DKI Luruskan: Toleransi Hanya untuk yang Jujur Antar Anak
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menyampaikan bahwa pemotongan tukin ASN pemprov diberlakukan bagi yang tidak jujur mengantar anak saat MPLS hari pertama. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah.

Juru Bicara PDI Perjuangan, Chico Hakim. (Suara.com/Faqih)
Stafsus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi, Chico Hakim. Dalam keterangannya, Chico meluruskan pernyataan soal ASN Pemprov Jakarta yang telat berkantor saat MPLS bakal dipotong tukin. (Suara.com/Faqih)

"Kita kan tidak mungkin berseberangan dengan pemerintah pusat. Badan Kepegawaian Nasional justru mendorong orang tua untuk mengantar anak masuk sekolah di hari pertama," kata Chico.

Dalam webinar nasional (8/7/2025), Dirjen PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto, menekankan bahwa MPLS Ramah adalah gerbang awal pembentukan karakter dan adaptasi siswa.

Kehadiran orang tua dianggap sebagai dukungan penting dalam perjalanan pendidikan anak.

"MPLS Ramah merupakan kegiatan pertama para murid di sekolah untuk beradaptasi dan mengenali lingkungan sekolah mereka yang bahagia," tutur Dirjen Gogot.

"Kami juga mengajak para orang tua untuk aktif terlibat dalam mendampingi putra-putrinya selama MPLS Ramah berlangsung, karena kehadiran orang tua adalah bentuk dukungan awal yang sangat berarti."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI