ASN Pemprov DKI Tak Boleh Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah, Rano Karno: Nanti Tukin Dipotong!

Senin, 14 Juli 2025 | 08:54 WIB
ASN Pemprov DKI Tak Boleh Telat di Hari Pertama Masuk Sekolah, Rano Karno: Nanti Tukin Dipotong!
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno usai menutup Jakarta Fair 2025, di Kemayoran, Jakarta, Minggu (13/7/2025). [Suara.com/Fakhri Fuadi]

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengingatkan agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak terlambat bekerja pada hari Senin (14/7/2025).

Sebab, pada hari itu merupakan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah alias hari pertama sekolah.

Rano tak akan menerima alasan ASN telat karena harus mengantar anak ke sekolah. Jika terlambat, maka ASN yang melanggar tunjangan kinerjanya (tukin) bakal dipotong.

"ASN yang telat tukin-nya dipangkas," ujar Rano di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Diberitakan sebelumnya, menyambut Tahun Ajaran Baru 2025/2026, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menerbitkan Surat Edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

Hal ini ditegaskan dalam webinar nasional yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikdasmen, pada Selasa (8/7/2025), sebagai upaya mendorong tumbuh kembang potensi dan penguatan karakter murid di Indonesia.

Ilustrasi sekolah. (unsplash)
Ilustrasi sekolah. (unsplash)

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Gogot Suharwoto, menyampaikan bahwa pelaksanaan MPLS Ramah merupakan gerbang awal pembentukan karakter serta adaptasi menyeluruh bagi peserta didik baru di satuan pendidikan.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar orientasi, tetapi bagian penting dari proses pendidikan yang harus dilaksanakan dengan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan kebahagiaan.

“MPLS Ramah merupakan kegiatan pertama para murid di sekolah untuk beradaptasi dan mengenali lingkungan sekolah mereka yang bahagia. Rangkaian kegiatan tahun 2025/2026 ini dirancang dan disiapkan dengan prinsip utama, yakni menjunjung tinggi nilai karakter, serta menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman melalui pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan,” tutur Dirjen Gogot.

Baca Juga: Jakarta Fair 2025 Masih Diserbu Pengunjung, Rano Karno: Bukti Ekonomi Jakarta Baik-baik Saja

Lebih lanjut, Dirjen Gogot menyebutkan bahwa melalui MPLS Ramah, satuan pendidikan didorong untuk menanamkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Kebiasaan ini diyakini akan memperkuat fondasi karakter dan tumbuh kembang anak secara holistik.

Selain itu, MPLS Ramah juga menjadi momentum untuk memperkuat program Pagi Ceria, yaitu serangkaian aktivitas sebelum pembelajaran dimulai yang mencakup senam Anak Indonesia Hebat, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan membangkitkan semangat belajar.

“Sekolah harus menjadi ruang yang kondusif bagi murid untuk bertumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. Kami juga mengajak para orang tua untuk aktif terlibat dalam mendampingi putra-putrinya selama MPLS Ramah berlangsung, karena kehadiran orang tua adalah bentuk dukungan awal yang sangat berarti dalam perjalanan pendidikan anak,” lanjut Dirjen Gogot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI