Informasi intelijen inilah yang mendasari strategi Kejagung untuk mengaktifkan jaringan internasionalnya jika diperlukan.

Rekayasa Sewa Terminal BBM
Dalam pusaran skandal ini, Riza Chalid diduga menjadi salah satu otak di balik kerugian negara.
Ia diduga bersekongkol dengan tersangka lain, yaitu AN (VP Supply dan Distribusi Pertamina 2011-2015), HB (Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina 2014), dan DRJ.
Modus operandi yang digunakan adalah merekayasa seolah-olah Pertamina memiliki kebutuhan mendesak untuk menyewa Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) di Merak, Banten.
Padahal, berdasarkan temuan penyidik, Pertamina saat itu sama sekali tidak memerlukan fasilitas penyimpanan tambahan tersebut, menjadikan proyek ini sebagai akal-akalan untuk mengeruk keuntungan secara ilegal.