Drama Ijazah Jokowi Jilid 2? Bukti Baru Muncul, Kubu Jokowi vs TPUA Kembali Berseteru

Rabu, 16 Juli 2025 | 16:27 WIB
Drama Ijazah Jokowi Jilid 2? Bukti Baru Muncul, Kubu Jokowi vs TPUA Kembali Berseteru
Polisi menggelar press release terkait uji lab terkait ijazah milik Presiden RI ke-7, Jokowi. [Suara.com]

Suara.com - Polemik mengenai keaslian ijazah milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kembali memanas.

Meskipun pihak kepolisian sebelumnya telah menyatakan ijazah tersebut asli, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) kembali mendatangi Bareskrim Polri pada Senin (14/7/2025) kemarin untuk menyerahkan serangkaian bukti baru.

Mereka mendesak agar laporan dugaan ijazah palsu ini ditingkatkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.

Langkah ini menunjukkan kegigihan TPUA untuk membuktikan adanya unsur pidana dalam kasus yang sempat dihentikan penyelidikannya oleh polisi.

Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadillah, menyatakan keyakinannya bahwa bukti-bukti yang diajukan kali ini cukup kuat untuk membuka kembali kasus secara penuh.

"Jadi, harapannya setelah dengan bukti yang diajukan sekarang ini, adalah peningkatan proses tersebut bisa ke penyidikan, dan ditemukan nanti tersangkanya," ujar Rizal dikutip, Rabu (16/7/2025).

Adapun tiga bukti baru yang menjadi amunisi utama TPUA adalah:

1. Video Podcast Analisis Digital

Bukti pertama adalah sebuah video podcast 'topi merah' di kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Tudingan Jokowi ada Agenda Besar di Balik Isu Ijazah dan Pemakzulan Gibran Bakal Picu Perpecahan?

Video tersebut menampilkan analisis digital terhadap foto ijazah Jokowi menggunakan metode seperti Error Level Analysis (ELA) dan Luminance Gradient Analysis.

Hasil analisis yang dipaparkan dalam video tersebut diklaim menunjukkan hasil 'tidak identik'.

2. Video Investigasi Lokasi Pembuatan

Bukti kedua merujuk pada video podcast di kanal Forum Keadilan TV.

Video ini menampilkan perbincangan antara Darmawan Sepriyosa dengan mantan intelijen BIN, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra, yang mengklaim telah melakukan investigasi.

Dalam tayangan itu, disebutkan bahwa lokasi yang diduga menjadi tempat pembuatan ijazah palsu Jokowi berada di kawasan Pasar Pramuka Pojok.

"Tentang dugaan dibuatnya ijazah palsu Joko Widodo itu di Pasar Pramuka, kepolisian harus melakukan penyelidikan lanjutan," tegas Rizal.

3. Video Penyebutan Nama Terduga Pelaku

Bukti ketiga adalah sebuah tayangan dari QNC Opposite Channel.

TPUA menyoroti video ini karena secara terang-terangan menyebutkan sejumlah inisial nama, yaitu DAY, AN, MI, W, ES, SW, dan PR, yang diduga sebagai tim inti pembuat ijazah palsu tersebut.

TPUA mendesak Bareskrim untuk menelusuri nama-nama ini.

"Ini maksudnya, pihak Bareskrim teliti, nama-nama sudah disebut sebagai petunjuk, teliti, selidiki, gitu," kata Rizal.

Awal Mula Mencuatnya Dugaan Ijazah Palsu

Sengkarut hukum ini pertama kali mencuat saat Bambang Tri Mulyono, penulis buku "Jokowi Undercover", melayangkan gugatan perdata terkait dugaan ijazah palsu pada akhir 2022.

Bareskrim Polri kemudian melakukan penyelidikan dan pada pertengahan 2025, menyimpulkan bahwa tidak ditemukan unsur pidana.

Pihak kepolisian menyatakan ijazah Jokowi dari SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan UGM adalah asli, setelah memeriksa 39 saksi dan melakukan uji laboratorium forensik.

Kasus ini berkembang menjadi ajang saling lapor.

Kubu Jokowi, melalui pengacaranya, melaporkan Bambang Tri Mulyono dan beberapa pihak lain, termasuk Roy Suryo, atas dugaan pencemaran nama baik.

Laporan dari pihak Jokowi ini bahkan telah naik ke tahap penyidikan, yang berarti penyidik telah menemukan adanya indikasi tindak pidana.

Kini, dengan adanya bukti baru dari TPUA, publik menantikan apakah Bareskrim akan kembali membuka penyelidikan yang sebelumnya telah dihentikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI